Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas: Pelabuhan Gaza Murni Hak Palestina

Rendi Setiawan - Sabtu, 14 Mei 2016 - 22:20 WIB

Sabtu, 14 Mei 2016 - 22:20 WIB

285 Views

Gaza, 7 Sya’ban 1437/14 Mei 2016 (MINA) – Anggota senior Hamas, Marwan Abu Raas mengatakan bahwa pelabuhan Gaza adalah hak murni bangsa Palestina untuk berhubungan dengan dunia luar sehingga membuka blokade menjadi keharusan.

Abu Raas menegaskan dalam pernyataannya pada Jumat (13/5) di Gaza bahwa pelabuhan adalah hak bangsa Palestina dan hak dasar warga Gaza di mana hak itu telah dirampas oleh Israel melalui aksi blokade, demikian laporan The Palestinian Information Center (PIC).

“Kami tidak akan terus melihat warga Gaza menderita, warga yang sakit terus memburuk sementara kita berdiri menonton. Kami ingin pelabuhan, meski ada yang tidak suka. Jika tidak direspon, kelompok pejuang perlawanan siap mewujudkannya. Jika tidak diberikan haknya, selamanya kawasan tidak akan ada stabilitas,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia meminta Mesir membuka perlintasan darat Rafah dan menghentikan blokade di Gaza serta memberikan izin bepergian bagi warga yang sakit dan butuh pengobatan, pelajar serta pemilik visa lua negeri.

Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024  

“Kami tidak ingin dari Mesir kecuali kebaikan, keamanan dan stabilitas dan hanya ingin perlintasan Rafah dibuka untuk situasi dan pertimbangan kemanusiaan,” katanya.

Abu Raas mengecam pernyataan Menteri Luar Negeri Mesir yang menolak membuka perlintasan Rafah secara penuh. “Mesir membuka perlintasan secara penuh pada saat Israel menguasai Gaza dan pada saat Fatah menguasainya. Sementara pada saat Hamas berkuasa mereka menutupnya,” ungkapnya.

Dia mempertanyakan sikap Mesir terhadap Gaza yang seperti itu. Padahal, menurutnya, saat ini warga Gaza membutuhkan perlintasan yang terbuka mengingat banyak kondisi kemanusiaan yang memburuk dan banyaknya pasien, pelajar, dan pemilik visa di luar negeri sedang menunggu Rafah dibuka.

“Kita harus bisa meyakinkan Menteri Luar Negeri Mesir agar membuka perlintasan,” ujarnya.

Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal

Di akhir penyampaiannya, ia mengingatkan bahwa warga Gaza bisa meletuskan perlawanan dan perang terhadap Israel apabila blokade terus berlanjut, di mana pada saat ini sudah memasuki tahun yang ke-10.

“Perlawanan Palestina tidak akan surut apabila blokade terhadap Gaza terus dilakukan,” pungkasnya. (T/P011)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel

Rekomendasi untuk Anda