Al-Quds, MINA – Gerakan perlawanan Palestina Hamas menyatakan pembatasan diberlakukan rezim Zionis Israel terhadap akses jamaah Palestina ke Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadhan adalah kelanjutan penjajahn rezim Zionis terhadap warga Palestina dan kesucian Masjid Al-Aqsa.
“Ratusan warga Palestina di wilayah pendudukan Al-Quds dilarang masuk masjid Al-Aqsa pada Jumat (22/3), di bulan suci Ramadhan,” kata Hamas, demikian Press Tv melaporkan.
“Tindakan pembatasan tersebut merupakan “kelanjutan dari keseluruhan agresi dilancarkan Zionis terhadap rakyat, tanah, dan kesucian kami, yang dihadapi oleh rakyat kami di Jalur Gaza dan Tepi Barat dengan penuh keberanian.”
Hamas memuji orang-orang “teguh” yang menentang pembatasan dan melakukan aksi protes di Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Hamas mendesak masyarakat internasional, tidak terkecuali Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengambil tindakan serius untuk melindungi Masjid Al-Aqsa dan tempat suci Islam dan Kristen dari rencana Israel untuk “melikuidasi Israel.” Perjuangan Palestina.”
Ramadhan tahun ini diperkirakan akan lebih penuh kekerasan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya mengingat gencarnya pemboman rezim Zionis di Gaza.
Aksi genosida yang didukung AS dimulai setelah Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 melawan entitas Zionis Israel yang perampas tanah Palestina sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif.
Sejak awal Oktober, rezim Israel tersebut telah membunuh hampir 32.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 74.000 lainnya di Gaza.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Israel juga telah membunuh sedikitnya 440 warga Palestina dan melukai sekitar 4.700 lainnya di Tepi Barat yang diduduki. (T/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam