Gaza, 19 Rajab 1436/8 Mei 2015 (MINA) – Gerakan Islam Palestina, Hamas mengatakan, pihaknya tidak yakin pada setiap Pemerintah Israel, apa pun komponen koalisi-nya.
Benyamin Netanyahu baru saja berhasil membentuk pemerintah baru sesudah berjuang keras mencari mitra koalisasi agar dapat dukungan 61 kursi di parlemen. Barulah pada menit-menit terakhir tengah malam Rabu ia berhasil menggaet partai sayap kanan.
Juru Bicara Gerakan Hamas, Fauzi Barhoum mengatakan, pihaknya menganggap Pemerintah Israel yang baru terbentuk, sebagai pemerintah yang paling rasis dan ekstrimis yang pernah disaksikan di wilayah tersebut.
Barhoum menyeru masyarakat internasional dan pihak Arab serta regional untuk mengisolasi Pemerintah Israel dan tidak mengakuinya, demikian The Palestinian Information Center (PIC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Dia juga menyerukan untuk memberikan perlindungan bagi rakyat Palestina dan hak-hak rakyat Palestina yang sah.
Barhoum menekankan perlunya untuk membangun kembali masyarakat Palestina berdasarkan kemitraan, persatuan, dan ketahanan demi untuk melindungi dan membela rakyat Palestina dan konstanta mereka.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Rabu (6/5) sore menandatangani perjanjian dengan partai sayap kanan Yahudi pimpinan Naftali Bennett agar dapat membentuk pemerintah koalisi didukung 61 kursi di parlemen, se-menit sebelum batas waktu tengah malam yang ditentukan. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza