Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Palestina Hamas menyatakan, penambahan kasus positif Covid-19 terhadap tahanan Palestina di penjara Israel, ini cermin kebijakan sikap abai secara sengaja.
Juru bicara Hamas, Hazim Qasim mengatakan, penambahan jumlah terinfeksi Covid-19 terhadap tawanan Palestina di sejumlah penjara Israel.
Ia menegaskan tingkat pengabaikan sengaja pihak penjara Israel, yang tidak melakukan preventif dan perlindungan atas tahanan Palestina.
“Kebijakan pengabaian kondisi tahanan terus diberlakukan pihak zionis, hal ini merupakan bagian dari kejahatan perang, dan pelanggaran terhadap norma internasional dan Hak Asasi Manusia,” kata Hasim, Palinfo melaporkannya, Jumat (15/1).
Baca Juga: Satu Tentara Israel Tewas di Khan Younis, Pejuang Gaza Aktif Dokumentasikan Perlawanan
Qasim menyebutkan, penolakan yang dilakukan Menteri Dalam Negeri Israel, Ameer Ohana, untuk memberikan vaksin Covid-19 kepada para tawanan Palestina sebagai tindak dungu dan rasis.
Organisasi Forum Peduli Tawanan (NGO) mengatakan, jumlah kasus positif Covid-19 di kalangan tawanan mengalami peningkatan signifikan, mencapai 245 kasus.
Pihak penjara Raymond Israel menolak mengambil sampel dari para tawanan dan menginformasikan dilanjutkan Ahad depan, yang menimbulkan dugaan kejahatan.
Disebutkan bahwa penundaan pengambilan sampel dan pengumuman hasilnya, berperan dalam memperluas wilayah wabah akibat interaksi di kalangan para tawanan, dan bertambahnya kasus positif di dalam blok penjara.
Baca Juga: Ribuan Warga Israel Demo di Tel Aviv Tuntut Pertukaran Tahanan
Amer Ohana menolak memberikan vaksin Covid-19 kepada para tawanan Palestina, hal ini dianggap sebagai tindakan rasis oleh pihak Palestina.
Otoritas Pendudukan Israel menahan sekitar 4.400 orang tawanan Palestina di penjara mereka, termasuk di dalamnya 40 orang wanita, 170 usia di bawah umur, dan 380 tawanan administratif (tanpa dakwaan). (T/R4)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Kembali Keluarkan Peringatan Evakuasi untuk Dua Wilayah Gaza