Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas: Penarikan Pasukan dari Netzarim Bukti Kegagalan Israel

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - 22 detik yang lalu

22 detik yang lalu

0 Views

Tentara Zionis Israel (Foto: Anadolu)

Gaza, MINA – Hamas mengatakan, penarikan pasukan Israel dari wilayah Gaza merupakan kelanjutan dari kegagalan Tel Aviv untuk mencapai tujuan perangnya di wilayah Palestina, meskipun telah terjadi genosida selama 15 bulan,.

Komentar kelompok Palestina tersebut muncul pada Ahad (9/2), setelah tentara Israel mengatakan mereka mulai menarik pasukan dari Koridor Netzarim yang membelah Jalur Gaza menjadi dua, utara dan selatan, bagian penting dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. The New Arab melaporkan.

Kedua belah pihak telah melakukan lima pertukaran tawanan dan tahanan sejak gencatan senjata mulai berlaku pada bulan Januari, menghentikan serangan brutal Israel di daerah kantong tersebut sejak Oktober 2023.

Pada awal gencatan senjata, yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari, Israel mulai mengizinkan warga Palestina yang mengungsi untuk menyeberangi Netzarim untuk menuju rumah mereka di wilayah utara yang dilanda perang. Penarikan pasukan Israel secara menyeluruh akan semakin memudahkan pergerakan warga sipil.

Baca Juga: Seluruh Pasukan Israel Mundur dari Poros Netzarim

“Kembalinya para pengungsi, berlanjutnya pertukaran tahanan, beserta penarikan pasukan dari Netzarim, membantah kebohongan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang tercapainya kemenangan penuh atas rakyat kami,” kata Juru Bicara Hamas Abdul Latif al-Qanou dalam sebuah pernyataan.

“Semua upaya pendudukan untuk memperluas kendali militer atas Jalur Gaza dan membaginya, telah gagal menghadapi keberanian perlawanan dan keteguhan hati rakyat kami,” tambah Al-Qanou.

Pejabat Israel termasuk Netanyahu, yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas tuduhan kejahatan perang di Gaza, telah mengisyaratkan sepanjang perang bahwa Israel akan tetap mengendalikan daerah kantong itu, menolak untuk mengizinkan Hamas memerintahnya sekali lagi dan bersumpah untuk membubarkan kelompok itu.

Namun laporan dalam beberapa pekan terakhir mengatakan Hamas telah berhasil merekrut ribuan pejuang baru, mengambil kembali kendali atas daerah kantong itu.

Baca Juga: Ben-Gvir: Israel Jadi Bahan Tertawaan di Timur Tengah

Masih belum jelas seperti apa struktur kekuasaan masa depan di Jalur Gaza, dan apakah Hamas, yang telah memerintah sejak 2005, akan memiliki peran dalam otoritas politiknya.

Lebih dari 60.000 orang telah tewas dalam perang Israel di Gaza, menurut jumlah korban tewas yang direvisi dari otoritas kesehatan Gaza, dan lebih dari 14.000 orang lainnya diyakini masih terkubur di bawah reruntuhan, diduga tewas. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.

Perang tersebut mengungsikan hampir seluruh penduduk Gaza dan mendatangkan malapetaka di daerah kantong itu, meninggalkan sebagian besarnya dalam reruntuhan, dengan sistem perawatan kesehatan dan sanitasi yang babak belur. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Paksa 20.000 Warga Palestina di Kamp Jenin Mengungsi

Rekomendasi untuk Anda

Brigade Al-Qassam Bebaskan tiga sandera Israel di Gaza (foto: Anadolu Agency)
Palestina
Palestina
Palestina
Palestina