Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Islam – Palestina, Hamas, menyebut mundurnya salah satu tokoh paling bertanggungjawab atas kekejaman Israel di Palestina, Avigdor Lieberman dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, adalah isyarat pengakuan kekalahan Israel.
“Pengunduran diri Lieberman mengisyaratkan pengakuan kekalahan dan kegagalan untuk menghadapi perlawanan Palestina. Kesabaran Gaza mengejutkan politik di Israel,” kata Juru Bicara Hamas, Sami Abu Zuhri dalam pernyataan yang dilaporkan Aljazeera, Rabu (14/11).
Lieberman mundur setelah muncul gelombang protes dari masyarakat Israel pasca disepakatinya gencatan senjata yang dimediasi oleh pemerintah Mesir. Pengunduran diri Lieberman secara signifikan melemahkan pemerintah koalisi pimpinan Benjamin Netanyahu yang tengah berkuasa di Israel.
Dalam pengumumannya, Lieberman mengkritik langkah Tel Aviv yang tidak saja meminta gencatan senjata, namun juga mengizinkan Qatar memberikan bantuan ke Gaza.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Lieberman juga menyatakan, partai yang dipimpinnya, Yisrael Beitenu, meninggalkan koalisi Netanyahu. Dengan demikian, saat ini pemerintahan Netanyahu hanya unggul satu kursi saja di Knesset (Parlemen Israel).
Pemilihan umum rencananya digulirkan November 2019. Namun mundurnya Lieberman memunculkan kabar bakal terjadi pemilihan dini. (T/R06/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia