Doha, MINA – Gerakan perlawanan Hamas Palestina mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memasarkan “khayalan” dalam pidatonya di depan Kongres AS di Washington, D.C, Rabu (24/7).
Dalam pidatonya, Netanyahu mengatakan, “masa depan” bagi Jalur Gaza adalah dengan mengecualikan perlawanan dari kekuasaan wilayah yang diblokade tersebut. Namun, Hamas menyebutnya sebagai “khayalan belaka.”
Pernyataan Hamas disampaikan pada Rabu (24/7), sebagai reaksi terhadap pidato Netanyahu sebelumnya di Kongres AS, ia menceritakan visi yang diproklamirkannya sendiri.
“Kami di Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menegaskan bahwa visi penjahat perang Netanyahu untuk masa depan Jalur Gaza hanyalah khayalan dan fantasi yang ia coba pasarkan,” demikian bunyi pernyataan itu. Press TV melaporkan.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahannya Sendiri
Hamas menuding rezim Israel berusaha “menghilangkan” Hamas dari Gaza melalui perang genosida yang dilakukan Tel Aviv terhadap wilayah tersebut sejak 7 Oktober.
Serangan brutal militer pendudukan sejauh ini telah merenggut nyawa sedikitnya 39.670 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tetapi belum mencapai tujuan untuk mengalahkan perlawanan.
Hamas menegaskan, rakyat Palestina sendirilah yang berhak menentukan nasibnya dan memutuskan siapa yang memerintah mereka.
Di bagian lain pernyataan tersebut, Hamas mengecam Amerika Serikat karena menawarkan kesempatan kepada Netanyahu untuk menyampaikan pidato tersebut, meskipun protes internasional meningkat yang menyerukan penangkapan dan penuntutan atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap warga Palestina. []
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Mi’raj News Agency (MINA)