Tepi Barat, MINA – Hamas mengutuk keras langkah Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, yang menyita 24.000 dunam tanah di Tepi Barat untuk ekspansi pemukiman ilegal.
Dalam pernyataannya yang dikutip Arresalah Net, Jumat (6/12), Hamas menyebut tindakan tersebut sebagai bukti nyata rencana fasis Israel untuk mencaplok wilayah Tepi Barat dan menggagalkan berdirinya negara Palestina.
Keputusan ini, menurut Hamas, mencerminkan ambisi kolonial Israel sekaligus mengabaikan hak-hak sah rakyat Palestina.
Hamas memperingatkan bahwa kebijakan ini, yang diiringi peningkatan kekerasan pemukim terhadap desa-desa dan kota-kota Palestina, akan mendapat respons berupa ketabahan dan eskalasi perlawanan.
Baca Juga: Serangan Perlawanan Palestina Tewaskan Belasan Tentara Israel
“Hamas dan rakyat Palestina tidak akan mundur, meski harus menghadapi pengorbanan besar. Perlawanan akan terus menjadi simbol perjuangan dan pembebasan dari penjajahan,” tegas pernyataan tersebut.
Hamas juga menegaskan, seluruh faksi dan kekuatan perjuangan Palestina bersatu melawan rencana aneksasi dan akan terus berjuang demi kemerdekaan.
“Tepi Barat adalah bagian integral dari tanah Palestina, dan perjuangan kami akan berlanjut hingga penjajahan dihentikan,” tambahnya.
Pernyataan ini muncul setelah Smotrich mengumumkan penyitaan tanah tersebut dengan mengklasifikasikannya sebagai “tanah negara”.
Baca Juga: Pejuang Palestina Terlibat dalam Konfrontasi Sengit Hadapi Penjajah di Tepi Barat
Langkah ini dikecam luas sebagai upaya sistematis memperluas permukiman ilegal di wilayah pendudukan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bekas Kedutaan Israel di Dublin, Irlandia Akan Dijadikan Museum Palestina