Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Islam Hamas menegaskan perlawanan yang komprehensif dan persatuan rakyat Palestina adalah satu-satunya cara untuk membebaskan Palestina dari belenggu penjajahan Zionis Israel.
Dalam pernyataan pers pada Rabu (8/12), memperingati 34 tahun Intifada Batu, Hamas mengatakan para tahanan di penjara pendudukan juga menjadi bagian integral perjuangan, dan menekankan pembebasan mereka adalah tanggung jawab prioritas. Media setempat amad.ps melaporkan.
Gerakan berbasis di Jalur Gazai itu menekankan, kota Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa adalah jantung dari konflik pendudukan, dan proyek-proyek yahudisasi tidak akan berhasil mengubah landmark, perbatasan, dan sejarah Palestina.
“Kami menolak terhadap semua skema proyek negosiasi yang tidak masuk akal dengan musuh, dan koordinasi keamanan dengannya, yang hanya membuka jalan bagi pendudukan untuk semakin memperluas pemukiman, meningkatkan agresinya, melakukan yahudisasi tempat-tempat suci, dan memblokade rakyat kita,” bunyi pernyataan.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang
Hamas memperbaharui kecamannya terhadap semua perjanjian normalisasi dengan musuh, menunjukkan bahwa itu adalah tikaman di dada rakyat Palestina dan pukulan terhadap keamanan bangsa Palestina.
Gerakan menyerukan bangsa Arab dan Islam, para pemimpin, pemerintah dan masyarakat, untuk bertindak secara efektif memperkuat kegiatan dan solidaritas terhadap rakyat Palestina, sampai akhir pendudukan dan pembebasan Palestina.
Pemimpin gerakan mengirimkan penghormatan kepada para syuhada Brigade Al-Qassam dan perlawanan, kepada para tahanan yang bebas, dan kepada yang terluka, dan para pejuang di semua bidang dari massa rakyat Palestina di dalam negeri dan di diaspora. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya