Doha, MINA – Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah memperingatkan Israel untuk tidak ‘menyentuh” Masjid Al-Aqsa di Al-Quds (Yerusalem Timur), Palestina.
“Kami telah berulang kali memperingatkan musuh (Israel) untuk tidak menyentuh Masjid Al-Aqsa, yang merupakan kiblat kami, identitas kami, keyakinan kami, dan pemicu revolusi kami,” kata Haniyeh dalam konferensi video di ibu kota Qatar, Doha, seperti dikutip dari Al Jazeera, Ahad (16/5).
Dia menegaskan, Masjid Al-Aqsa adalah “garis merah” dan mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak bermain-main dengan api.
“Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa menjadi dasar perjuangan melawan Zionisme,” katanya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Sementara itu dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (15/5), Netanyahu mengatakan, Israel akan terus menyerang di Gaza selama diperlukan dan melakukan yang terbaik untuk menghindari korban sipil.
“Pihak yang menanggung kesalahan atas konfrontasi ini bukanlah kami, melainkan pihak yang menyerang kami,” kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi.
“Kami masih berada di tengah-tengah operasi ini, masih belum berakhir dan operasi ini akan terus berlanjut selama diperlukan,” tambahnya.
Korban meninggal akibat serangan brutal pasukan Israel di Gaza terus bertambah. Hingga Ahad (16/5) sebanyak 145 syahid, diantaranya 41 anak-anak, sedangkan korban luka mencapai 950 orang.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Sementara itu, sedikitnya 10 orang di Israel juga tewas oleh serangan balasan gerakan perlawanan dengan dua kematian baru dilaporkan pada Sabtu.(T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka