Gaza, 27 Shafar 1436/20 Desember 2014 (MINA) – Gerakan Hamas, memberi peringatan terhadap Israel yang berulang kali melanggar perjanjian gencatan senjata, menyusul serangan sebuah pesawat tempur Israerl Sabtu pagi di Gaza Selatan.
Gerakan Hamas juga menyerukan masyarakat internasional untuk ikut bertanggungjawab mencegah pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut oleh Israel.The Palestinian Information Center (PIC) melaporkan, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Mengomentari serangan udara Israel di Wilayah Gaza Sabtu pagi, Pemimpin Gerakan Hamas, Salah Bardawil di laman Fecebooknya, menyatakan, serangan Israel terus-menerus menargetkan nelayan dan petani di Gaza adalah merusak kesepakatan gencatan senjata.
“Pelanggaran gencatan senjata terbaru oleh Israel hari Sabtu, bisa juga menjadi bagian dari kampanye pemulihan citra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menebus kekalahannya di Gaza dalam perangt 52 hari yang lalu,” kata salah Bardawil.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Sementara itu menanggapi serangan terbaru Israel hari Sabtu, Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP), Brigade Perlawanan Nasional mengancam akan membatalkan komitmennya terhadap kesepakatan gencatan senjata karena Israel terus melakukan pelanggaran.
Dalam sebuah pernyataan, Brigade Perlawanan Nasional mengecam serangan udara baru oleh Israel di selatan Gaza.
“Pemboman berulang Israel terhadap situs perlawanan di Gaza hanya akan memaksa kita untuk membatalkan komitmen terhadap perjanjian gencatan senjata dan tetap membela warga kita menghadapi pelanggaran Israel,” kata pernyatan itu.
Brigade meminta faksi perlawanan Palestina agar segera bertemu untuk membahas langkah-langkah menanggapi kejahatan Israel di Gaza dan Tepi Barat.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Diberitakan sebelumnya, sebuah pesawat tempur Israel Sabtu dini hari, membom daerah di sebelah selatan Jalur Gaza. Dilaporkan tidak ada korban jiwa. (T/P008/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon