Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Palestina Hamas memperingatkan Zionis Israel bahwa semakin lama melakukan perang genosida terhadap Jalur Gaza, semakin besar kemungkinan tawanan mereka di Gaza meninggal akibat agresi tersebut.
“Semakin lama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan para pendukungnya menunda penghentian agresi, semakin banyak tahanan mereka akan terbunuh di tangan tentara mereka dengan bom dan rudal sekutu mereka Amerika Serikat,” kata Osama Hamdan Perwakilan gerakan perlawanan Palestina di Lebanon pada konferensi pers di Beirut, Senin (27/5).
“Penundaan terus-menerus dan operasi serangan udara berarti sandera mereka mungkin tidak akan kembali, melainkan sebagai mayat,” tambahnya.
Sekitar 250 orang Israel ditawan pada 7 Oktober tahun lalu saat operasi Badai Al-Aqsa, sebuah operasi pembalasan yang dilakukan kelompok gerakan perlawanan Palestina Hamas di Gaza.
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
Hamas membebaskan 105 tawanan selama gencatan senjata selama sepekan pada akhir November.
Sebelumnya pada Mei, Khalil al-Hayya, wakil kepala Biro Politik Hamas, mengatakan, pemboman dan serangan udara rezim Israel di Jalur Gaza telah menewaskan 70 persen tawanan Zionis Israel.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza Utara