Gaza, 18 Jumadil Akhir 1436/7 April 2015 (MINA) – Anggota biro politik gerakan perlawanan Islam Hamas, Ezat Rasyiq memperingatkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bersama partainya atas akibat yang akan mereka terima jika menerapkan peraturan baru terhadap Al-Aqsha.
“Bangsa Palestina mampu menumbangkan semua upaya yahudisasi Israel terhadap Al-Aqsha,” kata Rasyq dalam pernyataan di akun Facebook-nya pada Senin (6/4), seperti dilaporkan The Palestinian Information Center (PIC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Selasa (7/4).
Ia menjelaskan, upaya yang dilakukan Netanyahu untuk membuat peraturan baru yang akan menodai kehormatan Al-Aqsha.
“Langkah mereka menyiratkan misi yang jelas bagi siapa yang masih percaya dengan perundingan tanpa syarat dengan Israel,” imbuhnya.
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara
Ia mengisyaratkan, Partai Likud yang dipimpin Netanyahu sedang merampungkan undang-undang baru untuk Al-Aqsha, sejalan dengan tabiat pemerintahan baru ini, serta kebijakan politiknya dalam melindungi permukiman dan yahudisasi Al-Quds.
Dalam hal ini, Rasyiq mempertanyakan tidakkah cukup bagi Palestina untuk menghentikan perundinganya dengan Israel tersebut. Puluhan tahun terbukti bagaimana karakter pemerintahan Israel dan para pemimpinya.
“Kebijakan Palestina untuk terus memilih perundingan yang jauh dari kebersamaan nasional, akan menuntunnya pada kegagalan dan pelepasan hak-hak bangsa,” ungkapnya. (T/P011/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina