Gaza, MINA – Hamas pada Kamis (14/8) mengecam rencana pemerintah Israel untuk memajukan pembangunan di wilayah “E1” dekat Yerusalem, memperingatkan bahwa rencana tersebut akan membelah Tepi Barat menjadi dua, mengisolasi permukiman Palestina di Yerusalem Timur, dan semakin memperkuat kebijakan aneksasi de facto Israel.
Pernyataan tersebut muncul setelah Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengumumkan rencana membangun lebih dari 3.400 unit rumah di permukiman Ma’ale Adumim, sebelah timur Yerusalem. Pembangunan E1, yang tertunda selama bertahun-tahun karena tekanan AS dan internasional, telah lama dipandang sebagai hambatan utama bagi pembentukan negara Palestina yang bersebelahan. Palinfo melaporkan.
Hamas menyebut langkah tersebut sebagai “langkah berbahaya” dan “bukti sifat kolonial ekstremis pemerintah Israel,” menuduhnya menjalankan kebijakan pembunuhan, pemindahan paksa, dan perampasan tanah yang melanggar hukum internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang melarang pembangunan permukiman.
Gerakan tersebut menyatakan upaya Israel untuk memaksakan realitas teritorial baru “akan gagal di hadapan keteguhan Palestina”, dan menekankan “tidak ada tindakan agresi yang akan melegitimasi” pendudukan tersebut.
Baca Juga: 40 Ribu Jamaah Shalat Jumat di Masjidil Aqsa
Hamas mendesak komunitas internasional, badan-badan hak asasi manusia, dan “masyarakat bebas di dunia” untuk mengambil tindakan segera, termasuk sanksi, guna menghentikan proyek tersebut.
Wilayah E1, yang luasnya sekitar 12 kilometer persegi, berada di bawah yurisdiksi kota Ma’ale Adumim dan terletak di sebelah utara dan baratnya. Meskipun pertama kali diusulkan pada masa pemerintahan Yitzhak Rabin, rencana tersebut dibekukan pada tahun 2005 karena alasan politik.
Pada bulan Maret, kabinet keamanan Israel menyetujui pembangunan jalan pintas bagi warga Palestina di selatan E1, yang dipandang sebagai langkah persiapan untuk perluasan permukiman, mengalihkan lalu lintas warga Palestina dari Rute 1, yang menghubungkan Yerusalem dengan Ma’ale Adumim dan utamanya digunakan oleh para pemukim.
Hamas juga menyerukan faksi-faksi Palestina bersatu di balik strategi perlawanan dan mendesak warga Palestina untuk tetap teguh dan mengintensifkan perlawanan “hingga pendudukan dikalahkan dan hak-hak nasional dipulihkan.” []
Baca Juga: Tentara Israel Ditemukan Tewas di Hutan, Diduga Bunuh Diri
Mi’raj News Agency (MINA)