Gaza, MINA – Kelompok perlawanan Palestina Hamas memperingatkan Amerika Serikat atas rencana memindahan kedutaannya ke Yerusalem (Al-Quds) dan mengakui kota tersebut sebagai ibu kota Israel.
Ini “akan mewakili serangan AS di kota tersebut dan memberikan legitimasi kepada Israel di atas kota,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (2/12). Demikian Anadolu yang dikutip MINA.
Media AS pada Rabu (29/11) mengatakan, Presiden Donald Trump berencana untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Hamas menegaskan langkah AS tersebut “akan memberi peluang kepada Israel untuk melanjutkan judaisasi Yerusalem dan pengusiran orang-orang Palestina dari kota”.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Hamas juga menyerukan kepada negara-negara Arab dan Islam untuk menghentikan keputusan AS tersebut.
Dalam kampanye pemilihan Presiden, Trump berjanji untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Yerusalem menjadi inti konflik Israel-Palestina, karena orang-orang Palestina menginginkan Yerusalem Timur yang diduduki Israel sebagai ibu kota negara masa depan. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya