Gaza, MINA – Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, Salah Bardawil menilai eskalasi serangan para pemukim pendatang Yahudi bentuk kriminalitas dan ketakutan mereka terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat.
Dalam sebuah pernyataan kepada TV Al-Aqsa, Jumat (14/7), Bardawil menekankan bahwa perlawanan di Jenin adalah ujung tombak melawan Zionis Israel.
“Apa yang terjadi hari ini, adalah awal dari ledakan massal, dan perkembangan yang akan membawa masa depan buruk bagi Israel dan sistem koordinasi keamanan pendudukan Zionis dan otoritas Palestina,” tegas Bardawil, demikian PIC.
Dia juga menyatakan, bahwa perlawanan di Tepi Barat harus mengandalkan strategi mengejutkan musuh. “Untuk melakukan tekanan pada Otoritas Palestina di Tepi Barat dengan segala cara guna menghentikan koordinasi keamanan antara pendudukan Zionis dan otoritas Palestina,” ujarnya.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Ia menegaskan, strategi Hamas didasarkan pada dukungan spirit juang rakyat Palestina dan mendorong semua aksi-aksi perlawanan.
“Apa yang terjadi di Jenin adalah perasaan warga Palestina yang tumbuh melawan kejahatan Zionis Israel, dan bahwa perlawanan di sana meningkat berkat kemauan dan dukungan para pejuang perlawanan di sana,” tegasnya.
Bardawil menyatakan, sikap diam dan normalisasi yang dilakukan Arab mendorong Israel untuk mengintensifkan agresinya terhadap Masjid Al-Aqsa, masyarakat Arab menolak normalisasi dengan Israel. Sikap-sikap serta jajak pendapat mengonfirmasi hal ini.
Dia menekankan, Hamas menyambut baik semua pertemuan nasional berupaya membangun kemitraan politik. Dialog harus didasarkan pada pengakuan terhadap pihak lain, kemitraan politik, dan penolakan terhadap segala bentuk berurusan dengan pendudukan Israel. (T/R4/P2)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)