Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HAMAS: PERLAWANAN SATU-SATUNYA CARA BEBASKAN MASJID AL-AQSHA

Admin - Sabtu, 24 Agustus 2013 - 00:03 WIB

Sabtu, 24 Agustus 2013 - 00:03 WIB

805 Views ㅤ

Gaza City, 17 Syawal 1434/24 Agustus 2013 (MINA) – Hamas menegaskan pendiriannya untuk melakukan perlawanan hingga pembebasan Kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha serta menekankan bahwa kegiatan permukiman ilegal Yahudi dan upaya untuk Yahudisasi wilayah tidak akan berhasil untuk melenyapkan identitas Kota Al-Quds.

Gerakan perlawanan berbasis Islam itu menyatakan dalam sebuah pernyataannya pada Rabu (21/8), dalam memperingati pembakaran Masjid Al-Aqsha oleh ekstrimis Yahudi Dennis Michael Rohan pada 21 Agustus 1969, bahwa pilihan perlawanan, pendirian terhadap hak, dan persatuan nasional merupakan satu-satunya cara untuk menghadapi penjajah Israel dan membebaskan Kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha.

Gerakan Hamas juga menekankan bahwa rekonsiliasi nasional merupakan prioritas bagi Palestina, memperingatkan bahaya menyeret kembali negosiasi perdamaian yang sia-sia, lapor media berbasis di Gaza AlResalah yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).

Hamas memuji Jerusalemites (pribumi Kota Al-Quds) karena kesabaran mereka untuk membela Masjid Al-Aqsha terhadap pemukim Yahudi serta upaya pasukan penjajah Israel untuk melakukan penodaan dan yahudisasi kiblat pertama bagi umat Islam itu.

Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa

Gerakan perlawanan itu menyerukan rakyat Palestina di tanah airnya dan yang berdiaspora untuk mematuhi hak dan ketetapan nasional, mendesak bangsa Arab dan Islam serta masyarakat dunia untuk mendukung Jerusalemites.

Penjajah Israel berhasil menjajah sepenuhnya Kota Al-Quds sejak 27 Juni 1967 setelah pendeklarasian negara Yahudi itu pada 1948.

Peringatan dari pembakaran Masjid Al-Aqsha ke-44 datang pada saat di mana seruan untuk membagi Masjid Al-Aqsha telah meningkat menyusul lembaga ekstremis Yahudi mengungkapkanniatnya untuk membangun sebuah sinagog di Masjid Al-Aqsha.

Lembaga ektrimis Yahudi Yishai mengatakan, “Proyek ini berjalan lamban. Namun, setelah kami mendapatkan konsensus dari semua orang yang percaya pada kebutuhan untuk membangun kuil, proses implementasi akan menjadi terlalu cepat.”

Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid

Hal itu mencatat bahwa proyek “kecil” berfungsi sebagai persiapan untuk proyek pembangunan kuil, dan menyerukan kepada pemukim Yahudi dan siswa sekolah Yahudi untuk meningkatkan penggerebekan ke Masjid Al-Aqsha.

Sheikh Azzam Khatib, Direktur Jenderal Wakaf Islam di Kota Al-Quds, dan Yayasan Al-Aqsha untuk Wakaf dan Warisan mengungkapkan bahwa proyek untuk membangun sebuah sinagog di Masjid Al-Aqsha sangat berbahaya. (T/P02/R2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida

 

Rekomendasi untuk Anda