Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan pada Senin malam (12/10), “kesiapan perlawanan untuk menanggapi serangan pendudukan Israel terhadap para tahanan Palestina di penjara.”
Dalam sebuah pernyataan, gerakan tersebut mengatakan, “Kami menganggap pemerintah pendudukan bertanggung jawab atas serangan di penjara Eshel terhadap pemimpin yang ditangkap, Jamal Abu Al-Haija dan Hassan Salameh.” Wakalah Quds Press melaporkan.
Gerakan tersebut menambahkan, “Agresi berdosa yang dilakukan oleh pasukan represif di penjara Eshel terhadap para tahanan heroik kami dan terus mengabaikan nyawa tahanan yang mogok makan, Maher Al-Akhras, adalah kejahatan kompleks yang harus dibayar oleh pendudukan.”
Hamas menekankan, perlawanan para pejuang heroik Palestina akan dilakukan dengan sangat baik dan berharga untuk kebebasan dan martabat para tahanan.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
Sebelumnya, kantor Informasi Tahanan mengkonfirmasi adanya unit penindasan penjara “Masada” yang menyerbu bagian dan kamar tahanan dengan cara yang brutal.
Laporan menyebutkan, pasukan pendudukan menggunakan senapan untuk menyerbu penjara, yang merupakan ancaman nyata dan bahaya besar bagi kehidupan para tahanan.
Otoritas pendudukan menahan sekitar 4.500 tahanan Palestina yang ditempatkan di sekitar 23 pusat investigasi, penahanan dan penjara. Di antara tahanan termasuk 160 anak-anak, 41 tahanan wanita, 360 tahanan administratif dan 1.800 pasien, termasuk 700 yang membutuhkan penanganan medis mendesak. (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Mi’raj News Agency (MINA)