HAMAS: PERMUKIMAN ILEGAL YAHUDI DI PALESTINA ADALAH PEMBERSIHAN ETNIS

Anggota biro politik Hamas, Izzat Rasyq. (Foto: PIC)
Anggota biro politik , Izzat Rasyq. (Foto: PIC)

, 20 Sya’ban 1436/8 Juni 2015 – Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Izzat Rasyq, menegaskan, proyek permukiman ilegal yang akan dibangun di atas puing-puing rumah warga  di Kampung Nuzhah di Jaffa merupakan bentuk pembersihan etnis dan pengusiran mode baru pribumi.

“Perlawanan terhadap rencana Yahudisasi dan pengusiran yang dilakukan penjajah di Jaffa dan semua tanah yang diduduki penjara Zionis, berjalan melalui proyek perjuangan nasional bersatu yang melindungi tanah serta membela hak-hak dan prinsip-prinsip warga Palestina,” tegas Rasyq.

“Sejak pendudukan Kota Jaffa oleh penjajah Zionis 1948, rencana pengusiran belum berhenti dan penjajah Zionis terus melakukan terornya. Kehendak rakyat dan kegigihannya mempertahankan tanahnya merupakan kemenangan meski tidak sekarang,” imbuhnya, sebagaimana Palestinian Information Center dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Senin (8/6).

Departemen Pertanahan serta Dinas Perencanaan dan Pembangunan Daerah otoritas pendudukan di Tel Aviv, telah menyetujui rencana Yahudisasi pembangunan permukiman besar yang akan didirikan di atas puing-puing rumah dan lahan warga Arab di kampung Nuzhah.

Pada tahap awal, rencana itu mencakup pembangunan 1.500 unit perumahan yang membentang pada lahan seluas 200 hektar selama tiga tahun. Perumahan tersebut dikhususkan bagi kalangan elit Yahudi.

Sebelumnya, Dinas Perencanaan dan Pembangunan Israel, menegaskan, warga Palestina yang tinggal di kawasan tersebut akan dikeluarkan dari sana dengan dalih tanah tersebut milik entitas Israel dan mereka tinggal di sana secara ilegal.

Mereka akan mendapatkan ganti rugi apabila setuju keluar dari sana.

Komite Rakyat Melawan Permukiman Ilegal di Kota Jaffa, Abdul Qadir Satal mengatakan, proyek permukiman ilegal itu merupakan bagian dari kebijakan pemerintah Zionis untuk melakukan Yahudisasi Kota Jaffa.

“Rencana ini pada hakikatnya mencakup pembangunan 5.000 unit permukiman dan bukan 1.500 unit permukiman sebagaimana yang diumumkan penjajah Zionis,” kata Abdul Qadir. (T/P011/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0