Gaza, MINA – Gerakan perlawanan Hamas yang berbasis di Gaza memuji menteri Belgia yang mengecam Israel karena “menghapus [desa-desa Palestina] dari peta” di seluruh wilayah pendudukan.
Pernyataan itu muncul setelah seorang menteri Belgia, Caroline Gennez, mengatakan Palestina sedang dilenyapkan oleh rezim Israel dalam sebuah wawancara dengan harian Flemish De Morgen.
“Di wilayah pendudukan Palestina, misalnya, situasinya menjadi tidak berkelanjutan. Seluruh desa dihapuskan dari peta oleh Israel,” kata Gennez, seperti dikutip dari Shehab, Ahad (3/9).
“Periode peningkatan kekerasan lebih singkat dibandingkan sebelumnya, namun lebih sering dan lebih intens,” tambahnya.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Sebagai tanggapan, duta besar Israel untuk Belgia, Idit Rosenzweig Abu, menyebut tuduhan tersebut “salah dan fitnah.”
Rosenzweig Abu juga mengirimkan surat protes kepada Kementerian Luar Negeri Belgia dan Gennez atas komentar tersebut.
Duta Besar Belgia untuk Israel, Jean-Luc Bodson, juga dipanggil untuk mendapat teguran.
Bodson “dipanggil ke Kementerian Luar Negeri untuk mendapat teguran dan diminta memberikan penjelasan,” tulis Rosenzweig Abu dalam postingan yang dipublikasikan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Pejabat senior Hamas Basem Naim mengatakan, reaksi “marah” Israel terhadap pernyataan Gennez berakar pada ketakutannya bahwa “mitos yang telah berlangsung selama puluhan tahun dapat dibantah.”
Pernyataan Guinez sepenuhnya konsisten dengan fakta di lapangan, yang didukung oleh beberapa laporan internasional, tambah Naim.
Pejabat Hamas juga meminta komunitas internasional untuk mengambil tindakan segera untuk menghentikan pelanggaran Israel dan meminta pertanggungjawaban otoritas rezim atas kejahatan mereka terhadap warga Palestina, tanah mereka, dan tempat-tempat suci. (T/R2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza