Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, mengadakan pembicaraan dengan Qatar tentang pembaruan bantuan untuk Jalur Gaza yang diblokade Israel.
Perjanjian bantuan yang ada akan berakhir September bulan depan, namun Qatar juga sedang mengkonsentrasikan bantuannya untuk membantu penanggulangan ledakan Beirut.
Pembicaraan itu berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan antara Hamas dan otoritas pendudukan Israel, MEMO melaporkan. Selasa (11/8).
Menurut sumber dari media lokal, Qatar telah setuju untuk memperbarui bantuan saat ini, yang akan berakhir bulan depan. Namun, mereka menjelaskan bahwa pemerintah di Doha mungkin menunda pembayaran karena janjinya untuk membantu rakyat Lebanon setelah ledakan Beirut.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Sumber yang sama menegaskan bahwa menerbangkan balon pembakar dari Gaza menuju Israel tidak terkait dengan penundaan bantuan Qatar.
Sebaliknya, Qatar memahami hal itu karena Israel menarik kembali beberapa komitmen yang dibuat di wilayah tersebut.
Proyek yang dijanjikan untuk Gaza sebagai bagian dari pemahaman yang menyebabkan pembekuan protes pekanan di perbatasan timur dengan Israel termasuk pembangunan rumah sakit lapangan AS, pengembangan pabrik desalinasi, peningkatan jumlah bahan industri yang diizinkan masuk ke Gaza serta meningkatkan jumlah truk bermuatan ekspor dari wilayah tersebut.
Otoritas Pendudukan Israel telah berusaha mundur dari janji tersebut sejak pembentukan pemerintahan baru.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Saat ini, komunikasi sedang berlangsung antara Mesir, Qatar dan mediator PBB untuk menghentikan balon yang diterbangkan dari Gaza dan membawa stabilitas ke daerah tersebut. Ditekankan bahwa para mediator tidak akan membiarkan panas situasi meningkat. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya