Gaza, MINA – Pejuang Hamas pada Jumat (5/9) merilis video yang menampilkan sandera Alon Ohel dan Guy Gilboa-Dalal, yang telah ditahan selama 700 hari sejak 7 Oktober 2023.
Video tersebut dirilis menjelang serangan besar-besaran Israel di Kota Gaza, tempat Gilboa-Dalal mengatakan dalam video bahwa dia berada di sana.
Rekaman yang dirilis Hamas tersebut merupakan kali pertama Ohel terlihat dalam video sejak dia, Gilboa-Dalal, dan 249 orang lainnya disandera selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel.
Pejabat pertahanan penjajah telah memperingatkan, operasi penangkapan akan membahayakan sandera, dan Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang mendesak pemerintah Zionis untuk menegosiasikan kesepakatan pembebasan sandera daripada melanjutkan serangan bar uke Kota Gaza.
Baca Juga: Pasokan Gas ke Gaza Hanya Penuhi 14 Persen Kebutuhan
Keluarga Gilboa-Dalal menyetujui klip berdurasi 28 detik dari video yang lebih panjang untuk dipublikasikan, di mana ia mengatakan tanggalnya adalah 28 Agustus 2025, dan ia ditahan oleh Brigade Izz ad-Din al-Qassam Hamas di Kota Gaza.
Gilboa-Dalal ditampilkan dengan rambut pendek, mengenakan kemeja biru gelap, dan menunjukkan ekspresi kesedihan, dengan wajah tertutup tangannya. Di bagian video tersebut, ia tampak duduk di bangku belakang mobil di atas tanah. Dalam pernyataanya, ia memohon untuk dibebaskan.
“Ini semua yang kami inginkan, kami hanya ingin ini berakhir,” katanya.
“Kami ingin kembali ke keluarga kami. Tolong kembalikan kami,” katanya dengan raut wajah memelas.
Baca Juga: Militer Zionis Israel Alami Krisis Personel
Time of Israel melaporkan, keluarga Ohel tidak memberikan izin untuk mempublikasikan bagian mana pun dari rekaman video di mana dia terlihat.
Gilboa-Dalal terakhir kali terlihat dalam video pada Februari, selama gencatan senjata, ketika Hamas memaksa dia dan sandera lain, Evyatar David, untuk menyaksikan pembebasan sandera lain.
Keluarga Gilboa-Dalal mengatakan dalam pernyataan: “Guy, Alon, dan sandera lain dibawa ke Gaza, dan kami sangat khawatir akan keselamatan mereka. Kami harus membawa mereka pulang.”
Pemimpin Oposisi Yair Lapid menanggapi video tersebut, yang ia katakan dalam posting di X sebagai “pengingat menyakitkan lain bahwa Israel harus kembali ke negosiasi untuk pemulangan sandera dan berusaha mencapai kesepakatan.”
Baca Juga: Protes Genosida Gaza, Kota Sopot Polandia Akhiri Kemitraan dengan Ashkelon
“Kita harus melakukan segala upaya untuk membawa mereka pulang. Saya mengirimkan kekuatan kepada keluarga, kalian tidak sendirian, kami bersama kalian,” katanya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Kembali Gempur Gaza, Berdalih Hancurkan Jaringan Terowongan
Baca Juga: Serangan Pemukim Yahudi Israel Putus Pasokan Air Penting Warga Palestina
















Mina Indonesia
Mina Arabic