Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas Sambut Seruan BRICS untuk Gencatan Senjata dan Penarikan Israel dari Gaza

sri astuti Editor : Arif R - 27 detik yang lalu

27 detik yang lalu

0 Views

KTT BRICS ke-17 di Rio de Janeiro. (Foto: Palinfo)

Gaza, MINA – Gerakan Hamas menyambut baik seruan BRICS untuk gencatan senjata segera di Jalur Gaza, dan penarikan penuh Israel tanpa syarat dari wilayah tersebut dan semua tanah Palestina yang diduduki.

Dalam pernyataan resmi yang menanggapi komunike akhir KTT BRICS yang diadakan di ibu kota Brasil, Gerakan tersebut mengatakan: “Kami menyambut baik pernyataan akhir KTT BRICS dan seruannya untuk gencatan senjata di Gaza, penarikan pasukan pendudukan Israel, dan kecamannya atas pelanggaran hukum humaniter internasional, termasuk penggunaan kelaparan sebagai metode peperangan.” Palinfo melaporkan.

Hamas mendesak BRICS dan semua negara di seluruh dunia untuk menekan pemerintah Israel agar mematuhi hukum internasional dan menghentikan agresi dan genosida terhadap warga sipil tak berdosa di Gaza.

Gerakan tersebut juga menuntut diakhirinya “blokade kriminal” yang diberlakukan terhadap lebih dari dua juta orang.

Baca Juga: Freedom Flotilla akan Berangkatkan Kapal Handala ke Gaza Pekan Depan

Para pemimpin BRICS menyerukan penarikan penuh Israel dari Gaza dan semua wilayah Palestina yang diduduki, serta gencatan senjata permanen dan tanpa syarat di Jalur Gaza.

Seruan ini disampaikan dalam deklarasi bersama yang dikeluarkan selama pertemuan puncak kepemimpinan BRICS yang diselenggarakan oleh Brasil di Rio de Janeiro pada tanggal 6–7 Juli.

Deklarasi tersebut juga menekankan bahwa Gaza adalah “bagian yang tidak terpisahkan dari Palestina”, dan menyerukan penarikan penuh Israel dari wilayah tersebut dan semua tanah Palestina yang diduduki lainnya, di samping gencatan senjata permanen.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel, dengan dukungan AS, telah melancarkan agresi di Gaza yang oleh banyak pengamat internasional dan pakar hukum disebut sebagai genosida. Kampanye tersebut meliputi pembunuhan massal, kelaparan, penghancuran infrastruktur, dan pemindahan paksa, yang secara terang-terangan menentang seruan internasional dan putusan dari Mahkamah Internasional yang menuntut penghentiannya.

Baca Juga: Netanyahu Bertolak ke Washington, Bahas Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Saat pertemuan puncak tersebut, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menekankan perlunya untuk berhenti mengabaikan genosida yang sedang berlangsung di Gaza.

“Sama sekali tidak ada pembenaran atas tindakan teroris yang dilakukan oleh Hamas. Namun, kita tidak dapat terus mengabaikan genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza, pembantaian warga sipil yang tidak bersalah, dan penggunaan kelaparan sebagai senjata perang,”ujar Lula da Silva.

Lula da Silva telah berulang kali menuduh Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina dan telah memicu kontroversi diplomatik karena membandingkan tindakan Israel di Gaza dengan Holocaust.

Dalam pidatonya di Rio de Janeiro pada bulan Februari 2024, ia berkata: “Apa yang dilakukan Negara Israel bukanlah perang, melainkan genosida, karena membunuh wanita dan anak-anak.”

Baca Juga: Ben-Gvir Desak Netanyahu segera Taklukkan Gaza dan Hentikan Bantuan

Hingga saat ini, perang terus berlanjut tanpa henti, dengan situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk di tengah pengepungan total yang sedang berlangsung dan kurangnya akses terhadap makanan, air, obat-obatan, dan tempat berlindung. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Faksi-Faksi di Palestina Dukung Hamas dalam Proses Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda