Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, menyampaikan “belasungkawa yang tulus” dan “solidaritas penuh” kepada keluarga dan teman-teman warga negara Amerika dan anggota aktif Angkatan Udara AS Aaron Bushnell, yang melakukan aksi bakar diri di depan kedutaan Israel di Washington sebagai protes atas genosida Israel di Gaza.
Berjalan kaki menuju kedutaan Israel, Bushnell berkata sambil merekam dirinya sendiri: “Nama saya Aaron Bushnell. Saya anggota aktif Angkatan Udara Amerika Serikat. Dan saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida.”
“Saya akan melakukan aksi protes ekstrem, tapi dibandingkan dengan apa yang dialami rakyat Palestina di tangan penjajah, aksi ini tidak ekstrem sama sekali. Ini adalah apa yang dianggap normal oleh kelas penguasa kami,” katanya sebelum menuangkan bensin ke dirinya sendiri. Al-Mayadeen melaporkan.
Dia kemudian terlihat dalam video tersebut membakar dirinya sendiri, sambil meneriakkan “Bebaskan Palestina” berulang kali, sebelum kemudian seorang penjaga kedutaan mendekat dan menodongkan pistol kepadanya.
Baca Juga: Kurang Ajar! Tentara Zionis Israel Kencingi Al-Quran
Bushnell kemudian tergeletak di tanah dengan tubuh masih terbakar, hingga kemudian petugas lain memadamkan apinya dengan menyemprotkan alat pemadam.
Pilot Amerika tersebut lalu dipindahkan ke rumah sakit di mana dia kemudian dinyatakan meninggal.
Hamas menganggap pemerintahan Presiden Joe Biden bertanggung jawab penuh atas kematiannya, dengan alasan “kebijakan Washington yang mendukung rezim Zionis dalam perang genosida terhadap rakyat Palestina.”
“Aaron Bushnell mengabadikan namanya sebagai pembela nilai-nilai kemanusiaan dan rakyat Palestina yang tertindas,” bunyi pernyataan Hamas.
Baca Juga: Brigade Al-Qassam dan Al-Aqsa Hancurkan Tank dan Markas Israel
Kelompok itu menyamakannya dengan pengorbanan yang dilakukan oleh “aktivis Amerika Rachel Corrie, yang dihancurkan [sampai mati] oleh buldoser Israel di Rafah pada tahun 2003.”
“Pilot heroik Aaron Bushnell akan tetap abadi dalam ingatan rakyat Palestina dan rakyat bebas di dunia, dan menjadi simbol semangat solidaritas kemanusiaan global terhadap rakyat kami dan perjuangan mereka,” tambah pernyataan itu. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tolak Wajib Militer, Yahudi Ultra-Ortodoks Bentrok dengan Polisi Israel