Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas Sebut Pernyataan Trump tentang Gaza ‘Rasis’

Rudi Hendrik Editor : Arif R - 15 detik yang lalu

15 detik yang lalu

0 Views

Pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri. (Gambar: dok. Press TV)

Gaza, MINA – Rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza yang diblokade menuai reaksi keras dari kelompok perlawanan Hamas di wilayah tersebut.

Dilansir dari Press TV, selama pertemuan di Ruang Oval pada Selasa (4/2) dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Trump mengatakan bahwa warga Palestina “tidak punya pilihan lain” selain meninggalkan rumah mereka di Gaza.

“Semuanya kacau,” kata Trump pada Selasa tentang Gaza, yang telah dihancurkan oleh agresi genosida Israel.

“Saya rasa orang-orang seharusnya tidak kembali ke Gaza. Saya rasa Gaza sangat tidak beruntung bagi mereka. Mereka telah hidup seperti di neraka, mereka hidup seperti Anda hidup di neraka. Gaza bukanlah tempat yang layak bagi orang-orang untuk tinggal. Satu-satunya alasan mereka ingin kembali, dan saya sangat yakin akan hal ini, adalah karena mereka tidak punya pilihan lain. Apa pilihan lain? Pergi ke mana? Jika mereka punya pilihan lain, mereka lebih suka tidak kembali ke Gaza dan tinggal di tempat yang indah dan aman,” katanya.

Baca Juga: Trump Ingin Ambil Alih Gaza Setelah Usir Warga Palestina

Trump membuat komentar serupa sebelumnya pada hari itu, menyebut Gaza sebagai “lokasi pembongkaran” dan mengatakan bahwa penduduknya akan “senang” tinggal di tempat lain.

“Saya tidak tahu bagaimana mereka bisa ingin tinggal,” katanya, seraya menambahkan pindah ke sebidang tanah baru “akan jauh lebih baik daripada kembali ke Gaza, yang telah mengalami kematian selama puluhan tahun.”

Mereka akan “senang meninggalkan Gaza,” katanya kepada wartawan di Gedung Putih.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menolak usulan tersebut dan menyebutnya rasis, menyebutnya sebagai upaya terang-terangan untuk mengabaikan perjuangan Palestina dan menolak hak-hak nasional mereka.

Baca Juga: Agresi Israel di Tepi Barat Meluas

Hamas mengatakan, menggusur warga Palestina dari Gaza adalah tujuan sebenarnya dari agresi Israel terhadap wilayah mereka.

Kelompok itu menekankan bahwa gagasan Presiden Trump adalah resep untuk menciptakan kekacauan di kawasan Asia Barat.

“Kami menganggapnya sebagai resep untuk menciptakan kekacauan dan ketegangan di wilayah tersebut. Rakyat kami di Jalur Gaza tidak akan membiarkan rencana ini terlaksana,” kata Sami Abu Zuhri dalam sebuah pernyataan. “Yang dibutuhkan adalah diakhirinya pendudukan dan agresi terhadap rakyat kami, bukan pengusiran mereka dari tanah mereka.”

Pejabat senior Hamas Izzat al-Rishq juga mengecam Trump atas komentar terbarunya.

Baca Juga: Seorang Warga Palestina Baku Tembak dengan Tentara Israel, 2 Tewas dan 8 Terluka

“Rakyat kami di Gaza telah menggagalkan rencana pemindahan dan deportasi di bawah pengeboman selama lebih dari 15 bulan,” kata Rishq dalam pernyataan terpisah.

“Mereka berakar di tanahnya dan tidak akan menerima skema apa pun yang bertujuan untuk mencabut mereka dari tanah air mereka.”

Jihad Islam Palestina juga bereaksi dengan mengatakan, 15 bulan agresi Israel terhadap Gaza dan 80.000 ton senjata Amerika tidak dapat menggusur rakyat Gaza dari tanah mereka.

Kelompok itu menggarisbawahi bahwa warga Palestina selalu memiliki pilihan perlawanan yang telah mereka praktikkan selama lebih dari 100 tahun.

Baca Juga: MER-C Salurkan Bantuan Makanan untuk Warga Gaza

Presiden Trump baru-baru ini menyatakan bahwa rakyat Gaza dapat dipindahkan ke Mesir atau Yordania di tengah hancurnya wilayah pesisir itu. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Qatar Luncurkan Koridor Udara Pengiriman Bantuan ke Gaza

Rekomendasi untuk Anda