Gaza, 12 Dzulqo’dah 1435/7 September 2014 (MINA) – Juru bicara gerakan perlawanan di Palestina Hamas mengatakan, gerakannya dan pihak Otoritas Palestina di Tepi Barat yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas akan segera melakukan dialog secepatnya membahas hal-hal yang menjadi perselisihan yang dibesar-besarkan media akhir-akhir ini.
“Kami menyepakati Hamas dan Fatah mengadakan pertemuan segera antara kedua pihak untuk melanjutkan dialog dan mendiskusikan item-item perjanjian rekonsiliasi yang tersisa,” kata Sami Abu Zuhri dalam laman Facebooknya pada Ahad (7/9).
Sami menyerukan Abbas untuk menghentikan pernyataan-pernyataan kontroversial melalui media dan memberikan kesempatan kedua gerakan untuk berdialog mengenai perselisihan yang belum diselesaikan.
“Kami menyerukan Abbas untuk menghentikan dialog melalui media dan memberikan kesempatan berdialog dan memberikan pemahaman di antara kedua gerakan,” tegas Zuhri.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mahmoud Abbas, pada Sabtu menuduh Hamas menjalankan “pemerintah bayangan” di Jalur Gaza dan mengatakan pemerintah persatuan harus jelas kewenangannya di jalur yang diblokade itu.
Berbicara kepada sekelompok wartawan Mesir dan ulama di Kairo pada hari pertama kunjungan tiga hari, Abbas mengatakan Otoritas Palestina “tidak akan melanjutkan rekonsiliasi jika Gaza masih dalam kondisi ini.”
“Ada 27 wakil kementerian di Jalur Gaza, dan pemerintah konsensus nasional tidak dapat berbuat apa-apa di lapangan,” kata Abbas, menuduh Hamas masih ‘menguasai Gaza’ dan tetap mempertahankannya.(T/R04/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza