Hamas Serukan Gelombang Baru Perlawanan Hadapi Aneksasi Israel

Yerusalem, MINA – Wakil kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam , Saleh Al-Arouri, menyerukan gelombang perlawanan baru untuk menghadapi rencana dan membuat pendudukan mundur.

“Para pemukim selama ini merangkak di desa-desa dan kota-kota kami, sekarang saatnya untuk mundur dari tanah kami,” ujar Al-Arouri dalam pidatonya pada konferensi rakyat untuk menghadapi aneksasi, yang dilaksanakan secara virtual.

Ia mengatakan, Tepi Barat memiliki 1,5 juta orang pemuda, yang masing-masing dapat melakukan aksi perlawanan, dan pendudukan akan menyadari bahwa mereka akan menghadapi banjir perlawanan yang tidak dapat mereka hadapi. Quds Press melaporkan, Rabu (17/6).

Tentang cara menghadapi rencana aneksasi, Al-Arouri mengatakan: “Kami tidak keberatan dengan penggunaan cara politik dan diplomatik dalam menghadapi pendudukan. Namun kami menyerukan kepada Otoritas Palestina untuk memutuskan semua hubungan dengan pendudukan.”

Dia menambahkan, “Kami siap membayar harga dan pengorbanan, dan jika perlu kami mati demi kehidupan rakyat kami, kami tidak akan ragu.”

Dia meminta semua faksi untuk bekerja sama dan tidak mengecewakan rakyat Palestina, dan menambahkan: “Inilah saatnya untuk mengesampingkan perbedaan-perbedaan kita dan bekerja sama untuk menghadapi proyek aneksasi.”

“Siapa pun yang ingin menimbulkan perselisihan dan konflik akan menyia-nyiakan negara ini, menyerahkannya kepada pendudukan dan memfasilitasi proses aneksasi,” imbuhnya.

Ia mengingatkan agar seluruh elemen perjuangan untuk tidak terjebak dalam perbedaan internal pada saat pendudukan merebut yang tersayang dari apa yang kita miliki di Yerusalem dan Tepi Barat.

“Sejarah tidak akan memiliki belas kasihan pada pihak mana pun yang menimbulkan perbedaan internal,” lanjutnya.

Ia menyampaikan bahwa dukungan terhadap perjuangan Palestina terus meningkat di berbagai belahan dunia, khususnya dari rakyat Indonesia. “Kami bertemu dengan orang-orang yang mengangkat tema perjuangan Palestina seperti kami, dan mereka adalah mayoritas yang luar biasa,” ujarnya. (T/RS2/R1)

Mi’raj News Agency (MINA)