Gaza, MINA – Gerakan Hamas di Jalur Gaza, Palestina mengatakan, pengurangan perwakilan diplomatik Afrika Selatan di negara pendudukan Israel, merupakan langkah penting untuk mengisolasi entitas Israel dan mengekspos kejahatan serta kebijakan rasis ekstremisnya.
Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum dalam sebuah wawancara dengan “Quds Press” yang dikutip MINA pada hari Kamis (21/12) menyampaikan tentang langkah-langkah selanjutnya dalam menghadapi negara Yahudi di jalan menuju isolasi terakhir.
Menurutnya, langkah-langkah seperti itu harus dilanjutkan dan digulirkan, baik oleh partai atau negara maupun institusi, dalam menghadapi kebijakan Amerika dan Israel yang tidak adil terhadap rakyat Palestina.
Barhoum menyambut baik keputusan Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berkuasa di Afrika Selatan untuk mengurangi perwakilan diplomatik Afrika Selatan di negara Yahudi itu.
Baca Juga: Pasukan Israel Perpanjang Masa Tinggal di Tepi Barat
Juru bicara Hamas menyerukan untuk melakukan tindakan serupa seperti Afrika Selatan yang memotong keseluruhan hubungan dan “mengisolasi penjajah ini dan sekutu strategisnya di Amerika Serikat.”
ANC yang berkuasa di Afrika Selatan, pada hari Kamis di Soweto mengadopsi sebuah keputusan resmi untuk mengurangi perwakilan diplomatik Afrika Selatan ke negara pendudukan Israel.
Partai tersebut menekankan dalam keputusannya bahwa hal itu sesuai dengan nilai dan prinsip kebebasan partai dan mendukung rakyat Palestina dan hal itu dapat dibenarkan.
ANC mengutuk pengumuman Presiden AS Donald Trump yang mengakui Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota Israel, yang menggambarkan keputusan tersebut sebagai langkah provokatif oleh Amerika Serikat.
Baca Juga: Jumlah Korban Syahid di Gaza Jadi 48.329 Sejak Oktober 2023
ANC mendesak pemerintahan Trump untuk segera membatalkan keputusannya.
ANC dengan suara bulat memutuskan, mengarahkan pemerintah Afrika Selatan untuk menurunkan status kedutaannya di Israel menjad kantor penghubung dengan segera dan tanpa syarat. (T/B05/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tawanan Israel Cium Kening Pejuang Hamas saat Dibebaskan