Jalur Gaza, 21 Safar 1436/13 Desember 2014 (MINA) – Seorang anggota terkemuka gerakan perlawanan Palestina Hamas menyerukan “kemitraan sejati” dengan gerakan Fatah dalam melawan pendudukan Israel.
“Biarkan (kedua kelompok) membangun kemitraan sejati, jauh dari perdebatan politik, untuk pembebasan Palestina,” kata anggota terkemuka Hamas, Mahmoud Al-Zahar dalam sebuah pidato Jumat di Jalur Gaza selama reli yang memperingati Milad ke-27 pembentukan Hamas.
Al-Zahar menegaskan penolakan Hamas terhadap laporan terbaru Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, di mana dia siap untuk mencapai penyelesaian politik dengan Israel, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Al-Zahar juga mendesak pemerintah Arab untuk mendukung perlawanan Palestina terhadap puluhan tahun pendudukan Israel dan bekerja mengangkat blokade delapan tahun di Jalur Gaza, serta mempercepat rekonstruksi daerah kantong yang hancur dalam serangan Israel musim panas ini.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Hamas dan Fatah menandatangani kesepakatan rekonsiliasi pada April lalu yang bertujuan mengakhiri tujuh tahun divisi dua pemerintahan antara Gaza dan Tepi Barat.
Pada 2007, setelah memenangkan pemilu legislatif Palestina satu tahun sebelumnya, Hamas mengusir pasukan pro-Fatah dan menguasai seluruh Jalur Gaza.
Rekonsiliasi kesepakatan April lalu menyebabkan pembentukan pemerintah persatuan Palestina pada Juni 2014 lalu.
Hamas didirikan pada tahun 1987 oleh Sheikh Ahmed Yassin selama Intifadhah Pertama, atau pemberontakan Palestina melawan pendudukan Israel.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Ikon perlawanan rakyat Palestina, Yassin, dibunuh oleh Israel pada 2004. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya