Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menyeru negara-negara Arab dan Islam yang akan bertemu di Riyadh pada Senin (11/11) lusa untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab mereka terhadap Kota Yerusalem yang saat ini diduduki Israel.
Anggota biro politik Hamas, Harun Nasser al-Din, mengatakan sudah saatnya negara-negara Islam memikul tanggung jawab agama dan politik mereka terhadap kota suci Yerussalem yang menjadi sasaran kampanye Yahudisasi yang luas oleh pemerintah penjajah.
“Negara-negara Islam memiliki kemampuan yang diperlukan untuk menekan negara-negara di dunia untuk mengekang Israel dan menghentikan kejahatannya terhadap rakyat Palestina dan tempat-tempat suci Islam,” tambah Nasseruddin, dalam pernyataan pers yang disiarkan Quds Press, Sabtu (9/11).
Dia menekankan perlunya menerapkan KTT Islam sebelumnya, yang menolak perubahan apa pun dalam realitas kota Yerusalem dan Masjid al-Aqsa.
Baca Juga: Israel 52 Kali Langgar Perjanjian Gencatan Senjata Sejak 27 November Lalu
“Meningkatnya serangan pemukim di Masjid Al-Aqsa dan penghancuran di Yerusalem, terutama di kota Silwan, bukti pendekatan penjajah Israel terhadap Yahudisasi dan ambisinya untuk menguasai kota suci tersebut,” katanya.
Pada 30 Oktober, Arab Saudi menyerukan pertemuan puncak gabungan Arab-Islam yang akan diadakan Kerajaan pada 11 November 2024, untuk membahas kelanjutan agresi Israel terhadap wilayah Palestina dan Republik Lebanon, serta perkembangan situasi saat ini di wilayah tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Kecam Perintah Israel yang Menyita Pengeras Suara di Masjid