Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas Serukan Mahasiswa Internasional Lanjutkan Demo Anti Israel

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - Kamis, 29 Agustus 2024 - 22:00 WIB

Kamis, 29 Agustus 2024 - 22:00 WIB

15 Views

Pengunjuk rasa mahasiswa pro-Palestina melakukan demonstrasi di Universitas Columbia dengan mendirikan 'Perkemahan Solidaritas Gaza' setelah penangkapan massal oleh Departemen Kepolisian New York di New York, Amerika Serikat pada 19 April 2024. (Photo: Anadolu Agency)

Istanbul, MINA – Salah satu pemimpin tinggi Hamas, Khaled Mashal menyeru mahasiswa di seluruh dunia untuk kembali memulai protes untuk menuntut penghentian dukungan AS dan internasional terhadap Israel, yang terus menyerang Gaza dan melancarkan operasi militer di Tepi Barat, Rabu (28/8).

“Dengan kembalinya tahun ajaran dan semakin dekatnya peringatan pertama operasi Badai Al-Aqsa (pada tanggal 7 Oktober), harus ada persiapan di semua lini untuk mengirim pesan kepada Washington dan dunia agar menghentikan agresi terhadap Gaza,” kata Mashal, Mantan Kepala Biro Politik Hamas dan Pemimpin Kantor Diaspora saat ini, pada sebuah konferensi di Istanbul untuk memperingati pembakaran Masjid Al-Aqsa pada tahun 1969.

“Jangan tinggalkan Gaza sendirian,” kata Mashal, mendesak orang-orang di seluruh dunia untuk memulai kegiatan dalam mendukung Gaza. Anadolu Agency melaporkan.

Pada tanggal 18 April, mahasiswa pro-Palestina di Universitas Kolombia di AS menggelar perkemahan menuntut penghentian investasi universitas yang terkait dengan Israel serta genosida yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Juga: Israel Gunakan Bantuan Kemanusiaan sebagai Alat Propaganda Politik

Aksi mahasiswa tersebut kemudian meluas ke lebih banyak universitas di AS dan Eropa, termasuk Prancis, Jerman, Italia, Inggris, dan Kanada.

Mengomentari perkembangan di Tepi Barat yang diduduki utara dan operasi militer besar Israel, pemimpin Hamas itu mengatakan: “Situasi ini membutuhkan perjuangan terbuka, mereka (Israel) secara terbuka memerangi kami dan kami akan secara terbuka menentang mereka,” dan menambahkan bahwa hal itu membutuhkan peningkatan serangan bersenjata terhadap Israel.

Pada hari Rabu, tentara Israel melancarkan operasi militer besar di Tepi Barat utara, yang terbesar dalam dua dekade. Serangan dilakukan di utara wilayah yang diduduki, termasuk di provinsi Nablus, Tulkarem, Jenin, dan Tubas.

Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.500 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu.

Baca Juga: Hamas Peringatkan Konsekuensi Serangan Israel ke Masjid Al-Aqsa

Lebih dari 660 warga Palestina syahid sejak saat itu dan hampir 5.400 lainnya terluka di wilayah Tepi Barat yang diduduki, menurut data Palestina. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Serangan Hezbollah Tewaskan Puluhan Orang Israel

Rekomendasi untuk Anda