Gaza, MINA – Pejabat Senior Hamas, Salah al-Bardawil pada Senin (15/6) dalam konferensi pers di Gaza menyerukan persatuan terhadap warga Palestina dan perlawanan terhadap rencana Israel untuk mencaplok sebagian besar Tepi Barat yang didudukinya pada 1 Juli.
“Kami menyerukan agar proyek aneksasi dihadapkan dengan perlawanan dalam segala bentuk,” kata al-Bardawil, demikian The New Arab melaporkan yang dikutip MINA.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan memulai proses mencaplok permukiman Tepi Barat dan Lembah Yordan mulai 1 Juli, sebagai bagian dari inisiatif AS.
“Kami menyerukan kepada orang-orang kami untuk mengubah kesulitan ini menjadi kesempatan untuk mengembalikan proyek Palestina ke jalurnya,” tegasnya, dan menyerukan “persatuan kelas politik”.
Baca Juga: Israel Tutup Dua Jalan Utama di Kota Gaza, Pisahkan Utara dan Selatan
“Adalah kewajiban setiap warga negara Palestina yang bebas untuk bangkit melawan agresi yang mencolok ini di tanah kami,” katanya.
Bardawil menyerukan pertemuan antara Hamas dan Organisasi Pembebasan Palestina, yang mencakup berbagai kelompok Palestina lainnya.
Baik Otoritas Palestina dan Hamas menentang aneksasi di Tepi Barat, yang merupakan bagian dari rencana perdamaian yang diumumkan pada Januari oleh Presiden AS Donald Trump.
Inisiatif ini membuka jalan bagi terciptanya negara Palestina pada akhirnya, tetapi pada wilayah yang direduksi dan tanpa tuntutan utama Palestina seperti ibu kota di Yerusalem timur.
Baca Juga: Israel Bayar Influencer Hingga Rp110 Juta per Unggahan untuk Kuasai Sosial Media
Niat Israel untuk terus maju dengan aneksasi telah disambut dengan peringatan dari PBB bahwa tindakan seperti itu kemungkinan akan memicu kekerasan. (T/R8/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jalan Permukiman Ilegal Israel Perparah Isolasi Palestina di Tepi Barat