Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas menyerukan semua faksi dan elemen perjuangan Palestina untuk mencapai persatuan guna memulihkan keadaan di Palestina dan menghadapi berbagai kejahatan Israel dan mengakhiri penjajahannya.
“Semua faksi dan partai Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem, dan wilayah Palestina yang diduduki 1948, serta di diaspora dan kamp-kamp pengungsi di luar negeri, diperlukan untuk memperkuat persatuan nasional dan rakyat untuk menghadapi pendudukan Israel dan memulihkan hak-hak nasional Palestina,” kata Hamas dalam keterangan resminya di Gaza, Senin (8/8).
Hamas menyatakan, persatuan nasional harus berdasarkan program yang komprehensif dan terpadu sesuai kesepakatan bersama bertema “visi nasional” yang sesuai dengan perjanjian rekonsiliasi nasional sebelumnya yang disepakati akhir September 2019 lalu.
Dalam kesepakatan itu, kelompok Palestina di antaranya Jihad Islam, Front Pembebasan Rakyat Palestina, Front Demokratis Pembebasan Palestina, Gerakan Inisiatif Nasional Palestina (Al-Mubadara), Partai Rakyat, Komando Umum Front Pembebasan Rakyat Palestina, Partai FIDA dan organisasi As-Sa’iqa mengeluarkan pernyataan tertulis bersama untuk mengakhiri perpecahan internal.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Sejak 2007 Palestina mengalami krisis politik akibat perpecahan antara Hamas dan Fatah. Pada akhirnya meski kedua pihak telah menandatangani kesepakatan rekonsiliasi di Kairo pada 12 Oktober 2017, namun persatuan yang diinginkan masih belum tercapai.
Hamas menyatakan, saat upaya berhasil mencapai gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir dan Qatar, gerakan memuji warga Gaza karena berdiri teguh dan mendukung gerakan perlawanan Palestina dalam menghadapi agresi Israel.
Menurut gerakan itu, serangan mengerikan yang dilakukan otoritas pendudukan Israel selama beberapa hari terakhir, di mana mereka menargetkan komandan senior Jihad Islam dan warga sipil tak berdosa di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 40 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, dan melukai ratusan lainnya, adalah eskalasi serius yang mengungkapkan sifat sadisnya.
“Tindakannya didasarkan pada melakukan pembantaian terhadap rakyat Palestina dalam upaya putus asa untuk melemahkan gerakan perlawanan rakyat Palestina, ketabahan, dan memperjuangkan hak-hak mereka, tanah air, dan tempat-tempat suci,” tulis Hamas.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah mengungkapkan gerakan turut berduka atas kematian para syuhada Palestina yang gugur selama serangan Israel di Jalur Gaza, termasuk semua komandan Jihad Islam yang gugur.
“Saat kami menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada keluarga dan orang yang mereka cintai, kami menekankan, darah rakyat Palestina yang tertumpah akan memicu perjuangan lebih untuk memulihkan hak-hak kebebasna dan kembali rakyat Palestina yang sah,” ungkapnya.
Fokus Pembebasan Al-Aqsa
Gerakan menyatakan, kekejaman dan pembantaian yang dilakukan otoritas pendudukan Israel selama agresinya di Jalur Gaza, di samping pelanggaran terus menerus dan kejahatan di wilayah Palestina yang diduduki, tidak akan dilupakan oleh berlalunya waktu.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Kami menyerukan semua kelompok hak asasi manusia dan organisasi kemanusiaan untuk bertindak tegas meminta pertanggungjawaban para pemimpin pendudukan Israel sebagai penjahat perang di hadapan Mahkamah Pidana Internasional (ICC),” pungkasnya.
Hamas juga mengutuk keras kebijakan standar ganda yang diadopsi oleh pemerintah Amerika Serikat dan beberapa negara Uni Eropa terhadap tujuan dan hak-hak rakyat Palestina dan sikap bias mereka terhadap otoitas pendudukan Israel dan agresinya terhadap Jalur Gaza yang terblokade.
“Kami mendesak mereka untuk mundur dari pendekatan mereka untuk menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan hukum dan konvensi internasional,” tegasnya.
Hamas akan melanjutkan perjuangannya untuk mempertahankan dan melindungi hak-hak rakyat Palestina, dan tempat-tempat suci, mencapai aspirasi Palestina, serta merangkul persatuan Palestina dan perlawanan komprehensif sebagai opsi untuk mempertahankan wilayah, membebaskan tahanan Palestina dan Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Hamas juga menyayangkan gelombang normalisasi yang terus menerus antara beberapa negara Arab dan pendudukan Israel akan memberikan pendudukan kolonial kedok untuk melakukan kejahatan lebih lanjut terhadap rakyat Palestina dan tanah air mereka.
“Saat kami mengulangi penolakan kami terhadap semua bentuk normalisasi, kami menyerukan kepada rezim Arab yang menormalkan hubungan dengan otoritas pendudukan Israel untuk membalikkan keputusan mereka yang salah dan mendukung nilai-nilai Arab dan Muslim untuk melawan penjajahan,” pungkasnya.(T/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian