Gaza, MINA – Gerakan perlawanan Islam Hamas menyatakan persetujuan untuk menggelar pemilihan umum Palestina secara menyeluruh, mencakup pemilu eksekutif, legislative dan dewan nasional, serta menyukseskan pemilu kali ini.
Seruan juga disampaikan Hamas untuk mengembalikan persatuan nasional, lewat respon terhadap inisiatif faksi-faksi nasional untuk rekonsiliasi dan mengakhiri perpecahan, yang telah disetujui Hamas.
Hamas berharap ada respon positif dari gerakan Fatah, dan segera bekerja menghapus blokade Gaza dan mencabut sanksi yang diberlakukannya selama ini, demikian dikutip dari Palestinian Information Center (Palinfo), Sabtu (28/9.
Langkan tersebut diambil Hamas setelah wacana yang disampaikan Presiden Palestina, Mahmud Abbas seputar motifnya menyerukan pemilu dan berangkat dari pentingnya persatuan nasional.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Oleh kareba itu, Hamas menyerukan kepada Abbas untuk meninggalkan perundingan yang terbukti gagal dan hengkang dari perjanjian Oslo yang membawa bencana.
Menurut Hamas, Abbas telah mengakui kegagalan proses perundingan damai dan pengkhianatan yang dilakukan pimpinan zionis terhadap semua kesepakatan, seharusnya segera bersatu membuat strategi menyeluruh untuk menghadapi proyek zionis Israel yang didukung Amerika Serikat untuk menghapus persoalan Palestina.
“Kami berharap Tuan Mahmud Abbas untuk segera meninggalkan perundingan yang menyesatkan, dan tidak menggadaikan langkah ini dengan sikap lainnya, hal itu untuk merespon konsensus nasional, dan melindungi hak-hak dan konstitusi nasional Palestina,” ujar Hamas dalam pernyataannya. (T/Sj/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)