Doha, MINA – Kelompok Perlawanan Hamas mengatakan pada Sabtu (29/3) bahwa mereka telah menerima usulan gencatan senjata Gaza yang baru dari mediator Mesir dan Qatar, tetapi Israel mengatakan telah mengajukan usulan balasan dalam “koordinasi penuh” dengan mediator ketiga, Amerika Serikat.
Dilansir dari CBS News, Mesir pada awal pekan mengajukan usulan untuk mengembalikan gencatan senjata yang bermasalah itu ke jalurnya, menyusul dimulainya kembali pertempuran secara mengejutkan oleh Israel.
Pada awal pekan itu, seorang pejabat Mesir menjelaskan usulan itu kepada The Associated Press, dengan mengatakan Hamas akan membebaskan lima sandera yang masih hidup, termasuk seorang warga Amerika-Israel, dari Gaza sebagai imbalan atas izin Israel untuk memasukkan bantuan ke wilayah itu dan jeda pertempuran selama sepekan. Israel juga akan membebaskan ratusan tahanan Palestina.
Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk memberi tahu media tentang pembicaraan tertutup tersebut.
Baca Juga: Zionis Israel Tutup Semua Akses ke Masjid Ibrahimi saat Idul Fitri
Pada Sabtu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak memberikan perincian tentang usulan balasan Israel, yang katanya diajukan setelah Netanyahu mengadakan konsultasi pada hari Jumat (28/3).
“Dalam beberapa jam terakhir, Israel telah mengajukan usulan balasannya kepada para mediator dengan koordinasi penuh dengan Amerika Serikat,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Israel satu setengah pekan yang lalu mengakhiri gencatan senjata dengan meluncurkan gelombang serangan mendadak yang menewaskan ratusan orang. Namun, Gedung Putih justru menyalahkan Hamas atas pertempuran yang kembali terjadi. []
Mi’raj News Agency (MINA)