Gaza, MINA – Gerakan perlawanan rakyat palestina Hamas menyatakan siap membebaskan seluruh 48 sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza pada Senin (13/10) pagi.
Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata terbaru yang dimediasi Amerika Serikat. Langkah ini disebut sebagai terobosan penting menuju berakhirnya konflik dua tahun terakhir antara Hamas dan Israel. Anadolu melaporkan.
Menurut sejumlah pejabat Hamas dan Israel, pembebasan para sandera akan dilakukan hanya beberapa jam sebelum Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memimpin KTT Perdamaian Gaza di Mesir. Kesepakatan tersebut merupakan hasil dari mediasi intensif yang melibatkan utusan khusus AS Steve Witkoff dan diumumkan pada Kamis lalu.
Dalam kesepakatan itu, Hamas diwajibkan menyerahkan seluruh sandera dalam waktu 72 jam. Dari jumlah tersebut, sekitar 20 orang diyakini masih hidup. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sejumlah tahanan Palestina.
Baca Juga: Israel Pindahkan Tahanan Palestina Jelang Pertukaran Sandera Gaza
Kabar pembebasan sandera disambut gembira oleh keluarga mereka yang berkumpul di Lapangan Sandera, Tel Aviv. Mereka meneriakkan “Terima kasih, Trump!” ketika mendengar pengumuman dari Witkoff bahwa para sandera “akan segera pulang.” Putri Trump, Ivanka, serta menantunya, Jared Kushner, turut hadir dalam acara tersebut.
Sementara itu, dampak langsung gencatan senjata mulai terlihat di Gaza. Pasukan Israel dilaporkan mulai menarik diri dari wilayah utara, memberi kesempatan bagi sekitar 500.000 warga Palestina untuk kembali ke rumah mereka yang hancur.
Konvoi bantuan juga mulai berdatangan, dengan sekitar 500 truk memasuki wilayah Gaza pada Kamis untuk membantu meringankan krisis kemanusiaan.
Perang dua tahun terakhir antara Hamas dan Israel telah menimbulkan penderitaan mendalam di Gaza. Menurut laporan PBB, seperempat penduduk Gaza kini hidup di ambang kelaparan akibat blokade dan serangan berkepanjangan.
Baca Juga: Federasi Senam Israel Ajukan Banding atas Penolakan Indonesia
Kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera ini diharapkan menjadi awal baru bagi proses pemulihan dan upaya menuju perdamaian yang berkeadilan di tanah Palestina. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gaza Bangkit: Ribuan Warga Kembali Memulai Hidup Baru Pasca Gencatan Senjata