Doha, MINA – Hamas siap membebaskan sandera Israel-Amerika dan jenazah empat orang lainnya yang berkewarganegaraan ganda, setelah pejuang Palestina dan Israel berkumpul untuk perundingan gencatan senjata Gaza secara tidak langsung, Jumat (14/3).
Dilansir dari Arab News, tahap pertama gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza berakhir pada tanggal 1 Maret tanpa kesepakatan mengenai tahap selanjutnya. Seorang pejabat senior Hamas mengatakan pada Selasa (11/3) bahwa perundingan baru telah dimulai di Doha, dengan Israel juga mengirimkan negosiator.
“Kemarin, delegasi pimpinan Hamas menerima usulan dari mediator persaudaraan untuk melanjutkan perundingan,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Ditambahkan bahwa balasannya “termasuk persetujuannya untuk membebaskan tentara Israel Edan Alexander, yang memegang kewarganegaraan Amerika, bersama dengan jenazah empat orang lainnya yang memegang kewarganegaraan ganda.”
Baca Juga: Hamas dan Jihad Islam: Israel Terus Langgar Genjatan Senjata
Seorang pejabat Hamas, Taher Al-Nounou, mengatakan bahwa “lima orang yang Hamas setujui untuk dibebaskan berdasarkan usulan Amerika yang baru adalah tahanan Israel yang memegang kewarganegaraan Amerika.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Malam Ke-14 Ramadhan, 100.000 Jamaah Shalat Tarawih di Masjidil Aqsa