Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera, Tapi Israel Ajukan Syarat Mustahil

Rudi Hendrik Editor : Bahron Ans. - 26 menit yang lalu

26 menit yang lalu

8 Views

Khalil al-Hayya, Wakil Kepala Biro Politik Hamas. (Foto: Press TV)

Kairo, MINA – Hamas menginginkan kesepakatan komprehensif untuk mengakhiri perang di Gaza dan menukar semua sandera Israel dengan warga Palestina yang dipenjara di Israel, tetapi pihak Zionis mengajukan “syarat yang mustahil.”

Dilansir dari Reuters, Jumat (18/4), dalam pidato yang disiarkan di televisi, Khalil Al-Hayya, pejabat Hamas yang memimpin tim negosiasi, mengatakan bahwa kelompoknya idak akan lagi menyetujui kesepakatan sementara.

Sebaliknya, Hayya mengatakan, Hamas siap untuk segera terlibat dalam “negosiasi paket komprehensif” guna membebaskan semua sandera yang tersisa dalam tahanannya sebagai imbalan atas diakhirinya perang Gaza, pembebasan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel, dan pembangunan kembali Gaza.

“Netanyahu dan pemerintahannya menggunakan perjanjian parsial sebagai kedok untuk agenda politik mereka, yang didasarkan pada kelanjutan perang pemusnahan dan kelaparan, bahkan jika harganya adalah mengorbankan semua tahanannya (sandera),” kata Hayya, merujuk pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Juga: Otopsi 15 Petugas Medis yang Dibunuh Israel, Ada Luka Tembak di Kepala dan Dada

“Kami tidak akan menjadi bagian dari kebijakan ini,” tegasnya.

Mediator Mesir telah berupaya untuk menghidupkan kembali perjanjian gencatan senjata Januari 2025 yang menghentikan pertempuran di Gaza sebelum runtuh pada 18 Maret lalu, tetapi hanya ada sedikit tanda kemajuan dengan Israel dan Hamas saling menyalahkan.

Putaran pembicaraan terakhir pada Senin (14/4) di Kairo untuk memulihkan gencatan senjata dan membebaskan sandera Israel berakhir tanpa terobosan yang jelas, kata sumber Palestina dan Mesir.

Israel telah mengusulkan gencatan senjata 45 hari di Gaza untuk memungkinkan pembebasan sandera dan berpotensi memulai pembicaraan tidak langsung untuk mengakhiri perang. Namun, Hamas telah menolak salah satu syaratnya, yakni meletakkan senjata.

Baca Juga: Hamas Bersikeras Setiap Resolusi Gaza Harus Komprehensif

Dalam pidatonya, Hayya menuduh Israel mengajukan usulan balasan dengan “syarat yang mustahil.” []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Genosida Israel di Gaza: 51.065 Syahid Hingga 17 April 2025

Rekomendasi untuk Anda