Hamas: Sikap Diam PBB Picu Keberanian Israel Nodai Tempat Suci

Gaza, MINA – Juru bicara Hamas, Fauzi Barhoum menjelaskan, larangan yang diberlakukan terhadap warga untuk tidak shalat di , merupakan kelanjutan pelanggaran terencana terhadap hak bangsa Palestina, dan bentuk agresi berkelanjutan terhadap tempat suci.

Dalam keterangan persnya yang dilaporkan Pusat Informasi Palestina, Sabtu (31/5), Barhoum mengatakan, sikap diam internasional, dan kecenderungan rezim di kawasan untuk melakukan normalisasi dengan musuh, memicu keberanian penjajah Israel melakukan pelanggaran terhadap tempat suci.

“Kebijakan Israel terhadap hak bangsa Palestina, wilayah dan tempat sucinya, tidak akan pernah membuat patah semangat bangsa Palestina dalam berjuang meraih kemerdekaan, dan tidak akan mengubah ideologi perlawanan dan perjuangan dalam akal dan nurani generasi bangsa dan para pemuda revolusioner di Tepi Barat terjajah,” pungkasnya.

Hamas menegaskan, perjuangan melawan penjajah dan membela hak-hak rakyat merupakan kerja mulia dan kewajiban semua elemen bangsa, yang tak boleh diabaikan siapapun.

“Perjuangan ini menuntut kerja intensif semua elemen bangsa secara bersama di medan perlawanan, terutama di Tepi Barat dan Al-Quds, dengan semua bentuk dan sarana, yang akan membuat penjajah jera, dan mengokohkan semangat meraih kemenangan,” pungkas Barhoum.

Sebelumnya, pasukan pendudukan Israel pada Kamis (28/5) mencegah Komite Rehabilitasi Al-Khalil menyelesaikan pekerjaan restorasi dan pemeliharaan di Masjid Ibrahimi di Kota Tua al-Khalil, selatan Tepi Barat.

Syaikh Hafdhi Abu Sneineh, Direktur Masjid Ibrahimi, mengatakan pasukan otoritas pendudukan mengklaim bahwa Komite Rehabilitasi tidak memiliki izin untuk melakukan renovasi dan perbaikan di Masjid.

Syaikh Abu Sneineh menegaskan, Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina memiliki yurisdiksi atas Masjid Ibrahimi dan dapat melakukan pekerjaan pembaruan dan restorasi di tempat suci tersebut dalam koordinasi dengan Komite Rehabilitasi al-Khalil.(T/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)