Yerusalem, MINA – Gerakan Hamas bersumpah untuk terus menghormati darah para syuhada dengan menjunjung tinggi pilihan perlawanan sampai penghapusan pendudukan Israel dari tanah Palestina.
Hamas menggambarkan para syuhada sebagai penerang di jalan pembebasan dan kembalinya Al-Aqsa dan Palestina.
“Kami akan tetap setia pada darah para syuhada dan pengorbanan mereka serta patuh pada upaya perlawanan komprehensif mereka sampai pendudukan diusir dari tanah kami dan Masjid Al-Aqsa kami,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Sabtu, (7/1) bertepatan Hari Syuhada Palestina.
“Kejahatan pendudukan Zionis terhadap rakyat kami dan terorisme yang dilakukan pemukim ekstremis tidak akan berhasil mematahkan semangat ketabahan dan perlawanan rakyat kami dan tekad mereka untuk melanjutkan perlawanan dan revolusi,” tegas Hamas.
Baca Juga: Brigade Al-Qassam Kembali Sergap Pasukan Pendudukan di Khan Younis
Gerakan itu juga mengecam keras kegigihan pendudukan Israel menahan lebih dari 373 jenazah syuhada Palestina dan menyebut praktik tersebut sebagai kejahatan dan pelanggaran hukum internasional.
Dikatakan bahwa pemakaman jenazah para syuhada oleh Israel di “Cemeteries of Numbers” mencerminkan rasisme dan sadismenya, menyerukan kelompok hak asasi manusia internasional untuk campur tangan secara aktif untuk menekan pemerintah Israel agar membebaskan mereka agar keluarga mereka dapat memberikan pemakaman yang layak.
Ia juga mendesak negara-negara Arab dan Muslim serta orang-orang bebas di dunia untuk menunjukkan lebih banyak solidaritas untuk rakyat Palestina dan mendukung keadilan perjuangan nasional mereka. (T/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Kepala UNRWA Tolak Rencana Israel Ganti Sistem Distribusi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza