Amman, MINA – Juru bicara Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Abdel Latif al-Qanou’ mengatakan, tahanan penjara Gilboa yang sempat meloloskan diri dari penjara, menjadi prioritas utama jika terjadi kesepakatan pertukaran tahanan dengan pendudukan Israel.
“Pendudukan tidak punya pilihan selain tunduk pada kondisi perlawanan kita untuk membuat kesepakatan pertukaran tahanan,” ujar al-Qanou’dalam pernyataannya di Channel Al-Mamlaka, Amman, Yordania, Jumat (15/10).
Dia menekankan, “tahanan penjara Gilboa yang dapat membebaskan diri dan ditangkap kembali akan berada di urutan teratas daftar tahanan yang harus dibebaskan. Ini adalah perjanjian yang dibuat oleh perlawanan, dan kami berkomitmen untuk itu.”
Dia menekankan, gerakan perlawanan Palestina mampu menyelesaikan kesepakatan pertukaran tahanan jika sesuai dengan peta perjuangan Palestina.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Al-Qanou’ menambahkan, pendudukan pernah mencoba mengaitkan file tahanan dengan serangan ke Jalur Gaza, tetapi itu gagal.
Kemudian, setelah pertempuran Saif al-Quds, pendudukan mencoba lagi untuk menghubungkannya ke file rekonstruksi, tetapi perlawanan menolak itu. “Pendudukan tidak punya pilihan selain tunduk pada kondisi perlawanan,” ujarnya.
“Rakyat Palestina kami, akan mampu memenangkan Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa. Kami semua bersatu di belakang perjuangan para tahanan yang heroik,” tegasnya. (T/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel