Gaza City, 24 Rabi’ul Akhir 1435/24 Februari 2014 (MINA) – Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas menyatakan telah menangkap Ayman Taha, salah satu ikon muda dan mantan petinggi gerakan itu atas tuduhan korupsi.
Seorang pejabat Hamas, Ahmad Bahr, dalam siaran pers yang dikutip Media Palestina Al-Resalah, mengatakan, mantan juru bicara kelompok gerakan itu yang ditangkap di Jalur Gaza pada Sabtu lalu, dan saat ini sedang menjalani investigasi mengenai perbuatan, pencatutan ilegal, dan pengkhianatan.
Pasukan keamanan Gaza menahan Taha karena dicurigai bahwa ia telah mengambil keuntungan dari posisi resminya untuk memperkaya diri, demikian pernyataan Hamas tanpa memperincinya lebih lanjut.
Pernyataan itu menekankan, tidak ada kecurigaan bahwa Taha bekerja sama dengan entitas musuh. Tuduhan itu murni permasalahan internal dan tidak berhubungan dengan masalah keamanan dengan “musuh”.
Baca Juga: Front Populer untuk Pembebasan Palestina Kecam Rencana Trump Usir Warga Gaza
Penangkapan Taha tidak akan mempengaruhi fihak keluarganya, kata pernyataan itu, mencatat bahwa ayah Taha, Muhammad Taha, adalah salah satu pendiri Hamas.
“Taha telah melakukan sejumlah pelanggaran dan ia akan bertanggung jawab sebagai warga negara,” Ahmad Bahr, Wakil Ketua Dewan Legislatif Palestina, mengatakan dalam sebuah pernyataan awal pekan ini.
HAMAS adalah kependekan dari Harokah al Muqowamah al Islamiyah atau Gerakan Perlawanan Islam, didirikan pada 14 Desember 1987 oleh Syeikh para syuhada Ahmad Yasin bersama dengan beberapa orang yang meyakini pemikiran gerakan dan manhajnya.
Sejak 2007, Hamas memerintah Jalur Gaza setelah memenangkan mayoritas kursi di Parlemen Palestina pada pemilu Januari 2006, mengalahkan faksi Fatah. Gerakan itu sangat kuat memerangi kejahatan di dalam maupun diluar wilayahnya termasuk menghapus tindak korupsi.(T/P02/EO2)
Baca Juga: Zionis Lanjutkan Serangan di Gaza Sehari Setelah Trump Tinggalkan Timteng
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: 57 Warga Gaza Meninggal Akibat Kelaparan