Gaza, 23 Rabi’ul Awwal 1436/14 Januari 2015 (MINA) – Gerakan Perlawanan Hamas telah menegaskan kembali “posisi strategis” penolakaannya untuk mengakui Israel atau mengadakan pembicaraan langsung dengan negara zionis tersebut.
Juru Bicara Hamas, Ismail Ridwan mengatakan, tidak ada dalam agenda Hamas untuk mengakui pendudukan Israel, bernegosiasi dengan atau menerima solusi dua negara. Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Pernyataan itu disampaikan menanggapi apa yang Menteri Luar Negeri Turki, Maulud Jawsh Oglu bahwa Hamas” sedang mencari pengakuan Israel dalam rangka solusi dua negara.”
Ridwan mengatakan, posisi Hamas terhadap pendudukan Israel didasarkan pada perlawanan dan mobilisasi Arab juga didasarkan pada Islam demi mendukung Palestina menghadapi pendudukan Israel.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Mengenai negosiasi, Ridwan mengatakan, sejak saat perjanjian Oslo, negosiasi terbukti sia-sia bahkan bertentangan dengan prinsip memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
“Kami selalu melakukan diskusi dengan saudara-saudara di Arab dan Islam untuk memperkuat hak-hak Palestina, menakhiri blokade Gaza, membuka penyebrangan dan rekonstruksi di Jalur Gaza,” katanya.
Ridwan menolak konsesi yang dilakukan melalui proposal Dewan Keamanan PBB atau badan internasional lainnya.(T/P008/P2)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)