Gaza, MINA – Pimpinan Hamas Ezzat Al-Resheq menegaskan komitmen Gerakan tersebut pada perjanjian gencatan senjata di Gaza yang diumumkan oleh mediator pada Rabu (15/1) malam, dengan menekankan Gerakan tersebut “menolak kebijakan Israel yang suka mengelak dan menunda-nunda.”
Pernyataan ini muncul setelah kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa Hamas menarik kembali perjanjiannya dan menciptakan krisis di menit-menit terakhir yang mencegah tercapainya kesepakatan.
Kantor Netanyahu menuduh dalam sebuah pernyataan bahwa Hamas “menarik kembali kesepahaman eksplisit yang dicapai dengan mediator dan Israel, dalam upaya pemerasan di menit-menit terakhir.”
Kantor Netanyahu menambahkan bahwa Israel tidak akan menetapkan tanggal untuk rapat kabinet dan pemerintah sampai mediator mengumumkan Hamas menyetujui semua rincian perjanjian tersebut.
Baca Juga: 12 Pasien dari Gaza Dievakuasi ke Eropa untuk Perawatan Medis
Qatar mengumumkan pada Rabu malam bahwa upaya mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika berhasil mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, yang akan dimulai pekan depan. Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengonfirmasi pada pengumuman tersebut bahwa Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat “akan bekerja untuk memastikan penerapan perjanjian tersebut.”
Pengumuman perjanjian tersebut mendapat dukungan internasional dan kegembiraan yang luas dari Palestina, terutama di Jalur Gaza, yang telah menjadi sasaran perang genosida oleh pasukan pendudukan Israel sejak 7 Oktober 2023. Hal itu disambut dengan kritik dari menteri sayap kanan Israel yang menuntut kelanjutan perang.
Segera setelah pengumuman perjanjian tersebut, Hamas mengumumkan dalam sebuah pernyataan perjanjian tersebut muncul dari tanggung jawab Gerakan terhadap rakyat Palestina untuk menghentikan agresi Israel terhadap mereka, dan untuk mengakhiri pembantaian dan genosida yang mereka hadapi.
Meskipun pengumuman perjanjian gencatan senjata oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar, Netanyahu, yang telah menghalangi tercapainya kesepakatan sejak November 2023, belum secara resmi mengumumkan kesimpulan dari perjanjian tersebut. []
Baca Juga: Pasukan Israel akan Tinggalkan Koridor Philadelphi pada hari ke-50 Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintahan Trump akan Cabut Sanksi terhadap Pemukim Israel