Doha, MINA – Kepala Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas, Ismail Haniyah, menegaskan akan melanjutkan gerakan perlawanan dan menekankan bahwa Palestina akan memenangkan pertempuran ini melawan penjajah brutal Zionis Israel.
Dalam sebuah pernyataan mengomentari agresi Israel saat prosesi pemakaman wartawati senior Palestina dan reporter Al Jazeera TV Shireen Abu Akleh, dia menyatakan, pada tahap ini membutuhkan keputusan yang tegas dan strategis.
Pemimpin tertinggi Hamas itu juga meminta Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk mencabut pengakuannya atas entitas pendudukan, menghapus Kesepakatan Oslo dan mengadopsi opsi perlawanan secara komprehensif.
“Entitas Zionis yang takut akan pemakaman martir kami yang berusaha untuk mengungkapkan kebenaran dan ketakutan mengibarkan bendera Palestina tidak akan dapat tetap tinggal di tanah kami,” tegas Haniyah dilaporkan MEMO, Ahad (15/5).
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Sama seperti martir Shireen Abu Akleh mengungkapkan kejahatan pendudukan selama hidupnya, hari ini, di pemakamannya, dia mengungkapkan kebrutalan entitas [Zionis] ini sekali lagi,” tegasnya lagi.
Haniyah juga menyatakan, Kamp pengungsian Jenin di utara Tepi Barat membuktikan bagaimana pilihan konfrontasi secara komprehensif adalah yang terbaik. “Dan itu menunjukkan kemampuan rakyat Palestina kami untuk melawan pendudukan dan tentara pengecutnya,” pungkasnya
Mengakhiri pernyataannya, Haniyah menyerukan pembentukan segera komando lapangan terpadu untuk memimpin konfrontasi dengan penjajah Israel. (T/R1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka