Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas Tetapkan Khalil Al-Hayya Sebagai Wakil Yahya Al-Sinwar

Ali Farkhan Tsani Editor : Widi Kusnadi - Rabu, 7 Agustus 2024 - 09:52 WIB

Rabu, 7 Agustus 2024 - 09:52 WIB

75 Views

Yahya Al-Hayya (Al Jazeera)

Gaza, MINA – Pimpinan Gerakan Perlawanan Islam Hamas menetapkan Khalil Al-Hayya sebagai Wakil Kepala Biro Politik mendampingi Yahya Al-Sinwar.

Hamas mengumumkan selasa malam (6/8), Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan tersebut, menggantikan Ismail Haniyeh, yang dibunuh di Teheran, Iran pekanlalu. Quds Press melaporkan.

Salah satu pimpinan Hamas, Osama Hamdan mengatakan, “keputusan dibuat dengan suara bulat di lembaga Syura dan eksekutif.”

Dr. Khalil Ismail Ibrahim Al-Hayya biasa disapa Abu Usamah, lahir di Gaza, 5 November 1960.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Al-Hayya memulai perjuangannya melalui Dewan Legislatif Palestina perwakilan Hamas. Ia juga wakil ketua gerakan Hamas di Jalur Gaza, merangkap kepala kantor media Hamas.

Dia termasuk target Israel, melalui beberapa upaya pembunuhan, dan 19 anggota keluarganya terbunuh akibat upaya tersebut.

Ia menikah dengan memiliki tujuh anak, dua di antaranya terbunuh Osama Al-Haya dan Hamza Al-Haya.

Al-Hayya memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Dasar-Dasar Agama Universitas Islam Gaza tahun 1983 M, dilanjutkan Ia memperoleh gelar master di bidang Ilmu Sunnah dan Hadits diraihnya dari Universitas Yordania tahun 1989.

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Gelar Doktor Ilmu Sunnah dan Hadits dari Universitas Al-Qur’an dan Ilmu Islam ia raih di Sudan tahun 1997.

Al-Hayya pernah mendekam di dalam penjara Israel selama 3 tahun pada awal 1990-an.

Israel berupaya membunuhnya tahun 2007, namun dia selamat. Dia tidak berada di lokasi saat penggerebekan. Hanya saja, 7 anggota keluarganya terbunuh dalam aksi tersebut.

Kemudian Israel mencoba lagi hendak membunuhnya tahun 2014 dalam perang di Gaza, namun gagal lagi. Pembunuhan pun menyasar kepada 19 keluarganya, termasuk istrinya, dan tiga anaknya.

Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian

Dalam pernyataan pers yang dikeluarkannya setelah kejadian itu, Al-Hayya menganggap apa yang dia gambarkan sebagai “keheningan Arab yang mencurigakan.”

Al-Hayya berkata, dalam dukanya atas sejumlah anggota keluarganya yang terbunuh dalam pembantaian di lingkungan Syuja’iyah, Gaza, “Kami menjanjikan kemenangan telak, darah anak-anakku dan rakyat Palestina tidak akan sia-sia dan akan membawa kita semakin dekat pada momen kemenangan.” []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza

Rekomendasi untuk Anda