Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Islam Hamas menolak keras penangkapan imam Masjid Al-Aqsa Syaikh Ikrima Shabri usai shalat Jumat (2/8).
Izzat al-Rishq, salah satu anggota biro politik Hamas, mengatakan hal tersebut sebagai campur tangan terang-terangan pasukan pendudukan Israel dalam urusan Masjid Al-Aqsa, dan merupakan pelanggaran dan pembatasan kebebasan beribadah.
“Kami mendesak otoritas pendudukan bertanggung jawab penuh atas keselamatan Syaikh Shabri yang ditangkap atas tuduhan hasutan isi khutbah Jumatnya,” ujar Izzat al-Rishq. Quds Press melaporkan.
Menurutnya, Syaikh Shabri merupakan salah satu otoritas dan tokoh agama Islam terpenting bagi rakyat Palestina.
Baca Juga: Perlawanan di Jabalia: 3 Tentara Israel Tewas, 18 Terluka
Pengacara Syaikh Shabri, Hamza Qatina, mengatakan dalam sebuah pernyataan, Menteri Dalam Negeri Israel, Moshe Erbil, mengancam setelah penangkapan Shabri untuk mencabut izin tinggalnya dengan dalih isi khutbah Jumatnya yang memberikan ucapan duka dan pujian atas perjuangan Ismail Haniyeh.
Ia menambahkan, gerakannya mengutuk penangkapan Syaikh Ikrimah Sabri oleh otoritas pendudukan dengan mengatakan bahwa ini adalah serangan terang-terangan terhadap Masjid Al-Aqsa.
“Penangkapan dan penyelidikan Syaikh Shabri adalah serangan langsung terhadap ulama dan otoritas agama kami, dengan tujuan untuk menghilangkan para pemimpin nasional dan agama serta tokoh-tokoh berpengaruh yang membela Palestina dan Masjid Al-Aqsa,” lanjutnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengamat Politik: Keadaan Memungkinkan Gencatan Senjata di Gaza