Gaza, MINA – Hamas telah menolak pernyataan yang dibuat oleh Perdana Menteri Israel Naftali Bennett yang mengeklaim “kedaulatan ” Israel atas Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip MEMO pada Senin (9/5), anggota Biro Politik Hamas, Izzat Al Risheq, mengatakan, pernyataan ini merupakan pelanggaran mengerikan terhadap hak-hak suci Palestina dan pemeliharaan Masjid Al-Aqsa oleh Yordania, mencerminkan pengabaian norma dan konvensi internasional.
“Kami menegaskan kembali bahwa pemerintah pendudukan Israel tidak memiliki hak atau kedaulatan atas Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa,” kata Risheq.
Menurutnya, pernyataan Bennett tidak lebih dari upaya putus asa untuk memaksakan status quo baru yang pasti akan gagal.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Pemimpin Hamas menegaskan kembali bahwa kedaulatan dan legitimasi atas Palestina bersejarah adalah hak hanya rakyat Palestina, yang akan melindungi setiap inci dari tanah air mereka, di atas semua Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Al Risheq menekankan bahwa Palestina akan melanjutkan perlawanan komprehensif mereka sampai pembebasan, kembalinya dan pendirian negara merdeka mereka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya. (T/R6/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)