Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HAMAS: PENCEGAHAN OTOPSI SYUHADA PALESTINA UNTUK TUTUPI KEJAHATAN ISRAEL

Rendi Setiawan - Kamis, 31 Desember 2015 - 10:48 WIB

Kamis, 31 Desember 2015 - 10:48 WIB

306 Views

(Foto: PIC)
(Foto: PIC)

(Foto: PIC)

Gaza, 18 Rabiul Awwal 1437/31 Desember 2015 (MINA) – Siapapun yang menolak otopsi jasad syuhada Palestina yang ditahan Israel adalah tindakan untuk menutupi kejahatan Israel serta menghindarkan penjajah dari tanggungjawab, demikian Anggota Biro Politik Hamas, Izzat Rasyq mengatakan.

Rasyq mengungkapkan bahwa sebagian besar syuhada dibunuh dengan darah dingin oleh Israel, The Palestinian Information Center (PIC) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

“Penolakan otopsi jasad mereka akan menghilangkan bekas pembunuhan atau kemungkinan kejahatan yang terjadi setelahnya. Jika ditemukan kejanggalan dan kecurigaan terkait kejahatan terhadap mereka maka pelaku bisa diadili,” kata Rasyq.

Lebih lanjut, Rasyq meminta Otoritas Palestina untuk tidak tunduk kepada syarat-syarat Israel soal penyerahan jasad syuhada. Sebab sejumlah lembaga HAM menyerukan agar dilakukan dokumentasi atas kejahatan Israel, Quds Press melaporkan.

Baca Juga: Pejuang Palestina Serang Tentara Zionis, 1 Tewas, 2 Terluka

Sejumlah keluarga syuhada Intifadhah Al-Quds yang menerima jasad keluarga dari Israel mendapatkan tekanan untuk tidak menuntut otopsi dan langsung memakamkan syuhada tersebut sesuai aturan yang dibuat.

Sejumlah aktivis HAM menyatakan kekesalan mereka terhadap sikap dan perlakuan Israel terhadap jasad syuhada saat diserahkan. Pihak resmi bertanggungjawab dan harus melakukan otopsi terhadap jasad syuhada.

Dalam banyak kasus, para keluarga Palestina juga dipaksa menandatangani sejumlah dokumen dalam bahasa Ibrani, yang tak dapat mereka mengerti.

Sebelumnya, Aljazeera mengutip pernyataan keluarga syuhada bahwa jasad keluarga mereka yang diterima dari Israel dalam kondisi beku dengan sangat dingin sehingga menunggu waktu lama untuk kondisi normal guna dilakukan otopsi. (T/P011/R07)

Baca Juga: Rumah sakit di Gaza Lumpuh Akibat Krisis Bahan Bakar

Mi’raj Islamic News Agency (MINA) 

Rekomendasi untuk Anda