Hamas Tolak Perjanjian AS-UNRWA

Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Islam Palestina, , menolak perjanjian kerangka kerja yang ditandatangani dan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk di Timur Dekat () mengenai pemulihan dana AS untuk badan PBB tersebut.

Hamas mengatakan, perjanjian yang ditandatangani pada 15 Juli berisi kondisi “berbahaya dan memalukan” yang diberlakukan oleh Washington pada badan tersebut dengan imbalan dana, MEMO melaporkan.

“Kami menyadari krisis keuangan yang parah dari badan tersebut dan pentingnya menyelesaikannya secara radikal dan berkelanjutan. Tetapi itu adalah tanggung jawab komunitas internasional yang dipimpin oleh PBB,” kata Hamas.

Gerakan itu mengatakan, mereka menolak untuk menandatangani perjanjian bersyarat yang mengosongkan UNRWA dan mandat isinya, serta mengekspos masalah pengungsi ke “bahaya besar”.

Selain itu, pihaknya juga menolak untuk mengambil tindakan apa pun terhadap karyawan atau penerima manfaat UNRWA sebagaimana diatur dalam perjanjian.

“Amerika Serikat ingin memberikan layanan kepada pendudukan Israel dengan melikuidasi masalah pengungsi, inti dari perjuangan Palestina dan UNRWA, melalui pemerasan keuangan,” jelas Hamas.

Menurut Hamas, perjanjian itu bertentangan dengan mandat UNRWA serta hukum internasional dan hukum humaniter internasional, mengubah badan tersebut menjadi alat politik-keamanan di tangan negara asing.

Komite Tindak Lanjut Pasukan Nasional dan Islam menerbitkan surat pada hari Rabu (1/9), yang ditujukan kepada Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, yang menyatakan keberatan pada perjanjian dengan AS itu. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.